Rabu, 25 Februari 2015

CIRI-CIRI DAN JENIS PANTUN


Pantun merupakan salah satu jenis karya sastra yang berbentuk puisi. Pantun adalah jenis puisi lama yang sangat luas dikenal dalam bahasa-bahasa Nusantara. Pantun berasal dari kata patuntun dalam bahasa Minangkabau yang berarti "petuntun". Dalam bahasa Dayak dikenal sebagai panununtun, dalam bahasa Jawa dikenal sebagai parikan, dalam bahasa Sunda dikenal sebagai paparikan, dan dalam bahasa Batak dikenal sebagai umpasa (baca: uppasa). 
Pantun pada mulanya merupakan sastra lisan namun sekarang dijumpai juga pantun yang tertulis. 
Baris dalam puisi disebut larik. 

Secara umum, ciri – ciri pantun sebagai berikut :
1.         Tiap bait  terdiri atas 4 baris (larik)
2.       Tiap baris/ larik terdiri atas 8 sampai 12 suku kata
3.       Bersajak silang (a-b-a-b) dan ( a-a-a-a)
4.        Baris pertama dan kedua berupa sampiran,
5.       Baris ketiga dan keempat berupa isi.
Ciri-ciri tambahan untuk pantun sempurna:
6.       Jumlah suku kata baruis ke-1 dan ke-3 sama.
7.        Jumlah suka kata larik ke-2 dan ke-4 sama.

Bentuk pantun terdiri atas dua bagian: sampiran dan isi. Sampiran adalah dua baris pertama, kerap kali berkaitan dengan alam (mencirikan budaya agraris masyarakat pendukungnya), dan biasanya tak punya hubungan dengan bagian kedua yang menyampaikan maksud selain untuk mengantarkan rima/sajak. Dua baris terakhir merupakan isi, yang merupakan tujuan dari pantun tersebut. Karmina dan talibun merupakan bentuk kembangan pantun, dalam artian memiliki bagian sampiran dan isi. Karmina merupakan pantun "versi pendek" (hanya dua baris), sedangkan talibun adalah "versi panjang" (enam baris atau lebih).

 Contoh pantun:

Kemumu di dalam semak

Jatuh melayang selarasnya

Meski ilmu tinggi tegak

Tak sembayang apa gunanya

Hasil analisis terhadapa pantun di atas adalah:

1.         Satu bait pantun terdiri atas 4 larik
2.        Jumlah suku kata larik pantun di atas 8,9,8,9
3.        Bersajak abab
4.        Larik pertama dan kedua disebut sampiran
5.        Larik ketiga dan keempat berupa isi.
6.        Maksud puisi terdapat pada bagian isi yaitu pada larik ketiga dan keempat.
7.        Maksud puisi di atas adalah walaupun kita mempunyai ilmu yang tinggi, tetapi akan sia-sia jika kita tida beriman atau tidak pernah beribadah.
 


Jenis-jenis Pantun
Berdasarkan isinya pantun dapat dibagi menjadi beberapa jenis, seperti di bawah ini.

1.         Pantun Nasihat
Pantun nasehat merupakan rangkaian kata-kata yang mempunyai makna mengarahkan atau menegur seseorang untuk menjadi lebih baik.

Di tepi kali saya menyinggah
Menghilang penat menahan jerat
Orang tua jangan disanggah
Agar selamat dunia akhirat

Pinang muda dibelah dua
Anak burung mati diranggah
Dari muda sampai ke tua
Ajaran baik jangan diubah

2.       Pantun Muda
Pantun muda adalah pantun yang diperuntukan bagi kaum muda (remaja), sehingga pantun muda ini biasanya berhubungan dengan masalah cinta.
Manis manis sekepal gula
Lebih manis sesendok madu
Manis manis senyum si janda
Lebih manis senyum bibirmu

Ayam boleh, ikan pun boleh
Yang penting ada nasinya
Hitam boleh, Putih pun boleh
Yang penting baik hatinya

3.       Pantun Jenaka

Pantun Jenaka adalah pantun yang bertujuan untuk menghibur orang yang mendengar, terkadang dijadikan sebagai media untuk saling menyindir dalam suasana yang penuh keakraban, sehingga tidak menimbulkan rasa tersinggung, dan dengan pantun jenaka diharapkan suasana akan menjadi semakin riang
Elok berjalan kota tua
Kiri kanan berbatang sepat
Elok berbini orang tua
Perut kenyang ajaran dapat

Pohon mangis di tepi rawa
Tempat nenek tidur beradu
Sedang menangis nenek tertawa
Melihat kakek bermain gundu

4.       Pantun Teka-Teki
Pantun teka-teki adalah pantun yang berisi teka-teki atau tebakan. Dalam pantun teka-teki ini biasanya dibutuhkan jawaban atas teke-teki ters
ebut.

Tugal padi jangan bertangguh
Kunyit kebun siapa galinya
Kalau tuan cerdik sungguh
Langit tergantung mana talinya

5.       Pantun Agama
Pantun agama adalah pantun yang didalamnya mengandung kata-kata nasehat atau petuah yang memiliki makna mendalam sebagai sebuah pedoman dalam menjalani hidup, yang biasanya berisi kata kata yang bisa mendorong kita untuk berbuat yang tidak melanggar aturan agama baik untuk kepentingan diri maupun bagi orang lain.
Banyak bulan perkara bulan
Tidak semulia bulan puasa
Banyak tuhan perkara tuhan
Tidak semulia Allah Yang Esa

Kemumu di dalam semak
Jatuh melayang selaranya
Walau ilmu tinggi tegak
Tidak sembahyang apa gunanya

6.       Pantun Adat
Pantun adat adalah pantun menggunakan gaya bahasa bernuansa kedaerahan dan kental akan unsur adat kebudayaan tanah air.
Pohon nangka berbuah lebat
Bilalah masak harum juga
Berumpun pusaka berupa adat
Daerah berluhak alam beraja.

Bukan lebah sebarang lebah
Lebah bersarang dibuku buluh
Bukan sembah sebarang sembah
Sembah bersarang jari sepuluh

7.       Pantun Dagang
Pantun dagang atau pantun nasib merupakan rangkaian kata-kata yang merefleksikan nasib atau keadaan seseorang. Pantun ini biasanya dinyanyikan/dibacakan oleh orang-orang yang berada di perantauan jika mereka ingat akan kampung halamannya atau nasibnya yang tak seberuntung temannya.
orang padang mandi di gurun
mandi berlimau bunga lada
hari petang matahari turun
dagang berlinang air mata

Pukul gendang kulit biawak 
Sedikit tidak berdentum lagi
Hendak kemana untung ku bawa
Sedikitpun tidak beruntung lagi
8.       Pantun Anak
Pantun anak adalah pantun yang memang diperuntukan bagi anak-anak. Sehingga dalam pantun anak ini semua hal yang disampaikan berhubungan dengan dunia anak.
Di bawa itik pulang petang
Dapat di rumput bilang-bilang
Melihat ibu sudah datang
Hati cemas menjadi hilang

Di sana gunung di sini gunung
Di tengah-tengah gunung Rajabasa
Ke sana bingung ke situ bingung
Lebih baik ke sekolah saja.

9.       Pantun Kepahlawanan
Pantun kepahlawanan adalah pantun yang isinya berhubungan dengan semangat kepahlawanan
Hang Jebat Hang Kesturi
Budak-budak raja Melaka
Jika hendak jangan dicuri
Mari kita bertentang mata

Kalau orang menjaring ungka
Rebung seiris akan pengukusnya
Kalau arang tercorong kemuka
Ujung keris akan penghapusnya

10.      Pantun Keagamaan
Pantun keagamaan adalah pantun yang berhubungan dengan agama.
Contoh:
Kemumu di dalam semak
Jatuh melayang selarasnya
Meski ilmu tinggi tegak
Tak sembayang apa gunanya

3 komentar: