Kamis, 12 Maret 2015
Senin, 09 Maret 2015
Bercerita dengan Urutan yang Baik dan dengan Suara, Lafal, Intonasi, Gestur, dan Mimik yang Tepat
Dalam
bercerita, pencerita harus memperhatikan urutan cerita yang sesuai agar alur
dalam cerita dapat disampaikan secara runtut dan tidak terbata-bata.
Isi cerita terbagi menurut beberapa
penahapan dalam alur/plot/ jalan cerita. Penahapan itu sebagai berikut.
1.
Perkenalan
(Orientasi)
Pada tahap ini memperkenalkan para
pelaku, hal yang dialami pelaku, dan tempat peristiwa terjadi.
2.
Permasalahan
(konflik)
Pada tahapan ini masalah mulai muncul.
Permasalahan yang terjadi dalam cerita.
3.
Puncak
Ketegangan (Klimaks)
Permasalahan mulai memuncak dan mengalami
ketegangan.
4.
Resolusi
Pada tahap ini konflik terpecahkan mulai
ada penyelesaian (proses penyelesaian masalah)
5.
Koda
Pada tahap ini berupa akhir cerita atau hasil dari proses
penyelesaian yang mengandung amanat. Baik tertulis, maupun tersirat.
Bercerita
dengan suara, lafal, intonasi, gesture, dan mimic yang tepat
1.
Suara
Suara berhubungan dengan volum suara.Suara
sangat berperan untuk menghidupkan suasana ketika kita bercerita. Suara harus
jelas.
2.
Lafal
Lafal atau ucapan yang baik dalam bahasa
Indonesia adalah lafal yang bebas dari ciri-ciri lafal dialek daerah.
3.
Intonasi
Intonasi adalah tinggi rendahsuara dan
cepat lambatnya pengucapan harus dilatih agar orang yang mendengar tidak merasa
bosan dan tidak terkesan monoton. Intonasi ketika kita sedang marah berbeda
dengan intonasi ketika kita sedang senang, sedih, kaget, atau terharu. Oleh
karena itu harus sering dilatih.
4.
Gestur
Gestur adalah gerakan tubuh juga sangat
mendukung cerita. Gerakan tubuh harus disesuaikan dengan isi cerita. Ketika
dalam cerita itu ada bagian yang harus melompat, maka kita harus melakukan
gerakan melompat. Jika menceritakan
orang yang ketakutan, maka gerakan tubuh pencerita sedikit menggigil dan tangan
merapat ke tubuh.
5.
Mimik
Mimik adalah ekspresi wajah atau
perubahan raut wajah.
Contoh mimik terkejut diperlihatkan
dengan raut wajah yang tegang, mulutnya menganga, dan matanya agak melebar.
Minggu, 08 Maret 2015
Contoh laporan kegiatan Disusun oleh Agustin Flaviyana, S.Pd.
LAPORAN KEGIATAN
PENTAS SENI SMP KATOLIK SANTU PETRUS
PONTIANAK TAHUN 2014
I.
PENDAHULUAN
1.
Latar Belakang
Masa
muda adalah masa yang sarat dengan daya imajinasi, masa yang sarat dengan daya kreasi,
dan masa yang penuh semangat untuk berbuat seni. Untuk mencapai semua itu
semangat saja tentu tidak cukup melainkan kepekaan rasa, kecerdasan intelektual
dan pengalaman menjadi penentu. Kreativitas pada dasarnya diarahkan untuk
menumbuhkan kepekaan rasa estetik dan artistik sehingga terbentuk sikap kritis,
apresiatif dan kreatif pada diri siswa secara menyeluruh. Sikap ini hanya akan
tumbuh jika dilakukan serangkaian proses kegiatan kepada siswa yang meliputi
pengamatan, penilaian serta penumbuhan rasa memiliki keterlibatan siswa dalam
segala aktivitas seni diluar sekolah. Menjawab semua persoalan tersebut
kiranya, siswa perlu diberikan laluan seperti ajang kreativitas, sebagai salah
satu solusi dari sekian banyak kegiatan yang bermanfaat. Di samping itu juga
untuk mempererat tali persaudaraan sehingga lahir rasa nasionalisme yang tinggi
di dalam sanubari pelajar. Yang pada gilirannya, pembinaan dan pengembangan
bakat merupakan hasil karya bersama dan rasa kebersamaan segenap pelajar. Tanpa
kesadaran kegotongroyongan semua unsur, sulit untuk mengembangkan bangsa ini,
bahkan hanya sekedar untuk mempertahankan.
Pentas
seni adalah sebuah kegiatan yang menampilkan kemahiran siswa-siswi SMP katolik Santu Petrus di bidang seni.
2. Tujuan
3. Manfaat
II.
ISI
LAPORAN
1.
Jenis Kegiatan
Kegiatan
ini berupa jenis acara pertunjukan seni yang menampilkan berbagai keterampilan
siswa-siswi SMO Katolik di bidang seni.
2. Waktu dan
Tempat Pelaksanaan
Waktu : 9
Desember 2014
Tempat : Hall
Basket SMP Katolik Santu Petrus
3. Susunan
Kepanitiaan
Pembina : Agustin Flaviyana, S.Pd.
Siska
Yenti, S.Pd.
Koordinator
acara : Glenys
4.
Peseta Kegiatan
Peserta
kegiatan seluruh siswa SMP Katolik Santu Petrus dan para dewan guru.
5. Persiapan
Kegiatan
§ Rapat
pembentukan panitia dan pembagian tugas
§ Rapat
laporan rencana kegiatan
§ Gladi
bersih
6. Pelaksanaan
Kegiatan
1.
Pembukaan oleh Kepala SMP Katolik Santu
Petrus dan dipandu oleh MC
2. Doa
Pembukaan
Doa
pembukaan dibawakan oleh Winarko dari seksi kerohanian.
3. Pertunjukan
seni:
4.
Pengumuman Pemenang Lomba yang
dilaksanankan beberapa hari sebelum kegiatan pentas seni.
5. Doa
Penutup
Dibawakan
oleh Bu Katrina Bonden
6. Penutup
Foto
bersama panitia dan peserta pertunjukkan seni.
7.
Kendala dan Solusi
Kendala
|
Solusi
|
8. Anggaran
Dana
Konsumsi : Rp. ………………………….
Dekorasi : Rp.
Perlengkapan Acara : Rp. ………………………..
Total Biaya: Rp.
……………………………
III.
PENUTUP
Demikian laporan kegiatan Pentas Seni SMP Katolik
Santu Petrus. Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi perkembangan jenis-jenis
kegiatan di sekolah dan dapat dijadikan sebagai bahan evaluasi untuk kegiatan
berikutnya. Ayas kerja sama semua pihak, kami ucapkan terima kasih.
Disusun oleh: Agustin Flaviyana, S.Pd.
Belajar Menjadi MC (Master of Ceremony)/ Pembawa acara Disusun oleh: Agustin Flaviyana, S.Pd.
Belajar Menjadi MC (Master of Ceremony)/ Pembawa acara
Untuk menjadi pembawa acara yang baik perlu memperhatikan beberapa hal di bawah ini :
1.
Penampilan
(Performance)
Dengan penampilan yang menarik, penonton atau pendengar tidak cepat merasa bosan
Dengan penampilan yang menarik, penonton atau pendengar tidak cepat merasa bosan
2.
Sikap
Sikap pembawa acara hendaknya mampu menjadi penghubung antara kepentingan penonton dan pelaku kegiatan yang ditampilkannya.
Sikap pembawa acara hendaknya mampu menjadi penghubung antara kepentingan penonton dan pelaku kegiatan yang ditampilkannya.
3.
Bahasa
Tanpa dibekali kepandaian dalam memerankan kepintaran berbahasa, seorang pembawa acara tidak akan berhasil mengantarkan sebuah acara yang baik, bahkan sering menimbulkan kejengkelan pemirsanya.
Tanpa dibekali kepandaian dalam memerankan kepintaran berbahasa, seorang pembawa acara tidak akan berhasil mengantarkan sebuah acara yang baik, bahkan sering menimbulkan kejengkelan pemirsanya.
4.
Wawasan
Seorang pembawa acara dituntut memiliki wawasan yang kuat dan luas. pembawa acara yang tidak memiliki wawasan yang luas terkesan picik, ragu, bahkan terlihat bengong dan terbatas.
Seorang pembawa acara dituntut memiliki wawasan yang kuat dan luas. pembawa acara yang tidak memiliki wawasan yang luas terkesan picik, ragu, bahkan terlihat bengong dan terbatas.
Contoh
Susunan Acara
Susunan Acara Ulang Tahun Anak:
1.
Pembukaan:
yaitu susunan acara ulang tahun dibacakan oleh MC atau
orang tua anak tersebut. Selain membacakan susunan acara, MC juga akan memandu
semua kegiatan acara ini.
2.
Permainan
inilah
yang paling seru dalam acara ulang tahun. Buatlah permainan yang dapat membuat
anak-anak menjadi senang. Untuk permainan sudah saya beri contoh pada akhir
artikel ini.
3.
Acara
Inti:
Berdo’a,
bernyanyi, tiup lilin dan potong kue. Sebelum menyanyikan lagu Selamat Ulang
Uahun alangkah baiknya berdo’a terlebih dahulu serta persiapkan siapa yang
memimpin do’a. Kemudian bersama-sama menyanyikan lagu Selamat Ulang Tahun, lagu
Tiup Lilin (anak yang sedang berulang tahun meniup lilin). Kemudian dilanjutkan
menyanyikan lagu Potong Kue dan anak yang berulang tahun dibantu orang tua
memotong kue. Potongan kue yang pertama bisa diberikan untuk orang yang paling
dicintai.
4.
Istirahat
Pada
bagian ini para undangan diberi waktu beristirahat sambil menikmati kue ulang
tahun dan juga makan makanan yang sudah disediakan.
5.
Penutup
Pada
bagian ini boleh digunakan untuk momen foto-foto dan salam-salaman sekaligus pembagian
souvenir atau bingkisan.
Susunan Acara
Ulang Tahun Sekolah:
1.
Pembukaan
·
Doa
pembukaan
·
Pembukaan
oleh ketua panitia.
2.
Sambutan-sambutan
·
Sambutan
dari kepala SMA …..
·
Sambutan
dari ketua komite SMA ….
3.
Acara
Inti:
Peniupan
lilin ulang tahun dan pemotongan kue yang diwakilkan oleh Kepala sekolah. Kemuydian
menyanyikan lagu Selamat Ulang Tahun bersama-sama.
4.
Menampilkan
hiburan:
Biasanya
hiburan sudah dipersiapkan oleh siswa-siswa yang mengisi acara tersebut.
Menampilkan hiburan bisa dikelompokkan yaitu misal yang pertama mulai dari
angkatan Kelas X kemudian kelas XI dan terakhir kelas XII.
5.
Doa
penutup
Doa
penutup dibawakan oleh seksi kerohanian.
6.
Penutup
·
Foto
bersama
·
Penyerahan
hadiah dari OSIS sebagai perwakilan seluruh siswa yang diserahkan kepada kepala
sekolah sebagai perwakilan sekolah.
Susunan Acara
Pentas Seni SMP Katolik Santu Petrus Pontianak
1.
Pembukaan
Pembukaan
bisa berupa parade tarian atau nyanyian Mars sekolah yang dipandu oleh MC yang
menyatakan bahwa kegiatan pentas seni akan dimulai. Kegiatan diawali juga
dengan menyampaikan tema kegiatan.
Bisa
dintandai dengan pelepasan balon, pemukulan gong, pengguntingan pita, dll yang
dibuka oleh orang yang dianggap paling penting dalam pelaksanaan kegiatan
tersebut. Miisalnya ketua yayasan, kepala sekolah, dll.
2.
Doa
Pembukaan
3.
Kata
sambutan
a.
Kepala
Yayasan
b.
Kepala
sekolah
c.
Ketua
panitia
4.
Pertunjukan
seni
Menampilkan
beberapa pertunjukkan seni dari siswa-siswi. Pertunjukkan harus diuurutan
dengan baik agar tidak monoton atau membosankan. Urutan pertunjukkan harus
diberitahukan kepada klompok atau orang yang akan mempertunjukkan bakatnya
dalam pentas seni.
5.
Acara
tambahan (jika ada)
Misal
doorprize, game atau pengumuman pemenang lomba jika ada perlombaan yang
digelar sebelum kegiatan pentas seni)
6.
Doa
penutup
7.
Penutup
Foto
bersama dan sayonara (nyanyi bersama dan salam-salaman) sebagai wujuh
kebahagiaan dan syukur atas berlangsungnya kegiatan.
Berikut
ini contoh skenario MC Pertunjukkan Pentas Seni:
1.
Pembukaan:
“Selamat
datang dalam Pentas Seni SMP Katolik Santu Petrus 2015. Acara pentas seni
sekolah ini merupakan sebuah kegiatan yang menampilkan pertunjukkan bakat-bakat
siswa di bidang seni. Kegiatan pentas seni ini merupakan wadah bagi para siswa
yang ingin menampilkan kemahiran yang mereka peroleh dari ekskur seni dan bakat
alami yang mereka miliki. Tujuan kegiatan ini untuk menggali dan mengembangkan
bakat-bakat siswa-siswi dalam bidang seni.”
Berikut
ini akan saya bacakan susunan acara pentas seni kita hari ini:
2.
Doa
pembukaan
Selanjutnya
kita buka kegiatan pentas seni ini dengan doa pembukaan yanga akan dibawakan
oleh …………………………………… Kepada ………………………………………………….., kami persilahkan!
3.
Pertunjukkan
seni dan acara tambahan
“Selamat pagi semuanya! Apakah
kalian masih bersemangat? Nah, kita akan masuk ke acara inti kita yakni
pertunjukkan seni dari teman-teman kita yang hebat-hebat. Pasti sudah tidak
sabar ingin menyaksikan pertunjukkannya ya.
Baiklah,
kita akan mulai pertunjukkan seni kita yang pertama. Sebuah pertunjukkan dari ………………………………………………………’
…..(pertunjukkan
berlangsung)
‘Beri tepuk tangan yang meriah
kepada ………………………………….. yang telah mempertunjukkan……………………………….
Selanjutnya
kita tampilkan ………………………………………………. Yang akan dibawakan oleh…………………………………….
Wah,
menarik ya teman-teman. Saya sungguh kagum menyaksikan bakat yang mereka
tampilkan. Sungguh luar biasa.’
Dst.
“Pasti semuanya sudah pada bosan
ya?Nah, selanjutlannya kita break sebentar dengan acara tambahan berupa game.
Kita akan melakukan permainan…………………………..”
4.
Doa
Penutup
“Nah, teman-teman demikian tadi
pertunjukkan seni dari teman-teman kita yang sungguh luar biasa. Ternyata tem,an-teman
kita banyak yang memiliki bakat luar biasa ya. Mari kita beri tepuk-tangan yang
meriah kepada semua peserta yang telah menampilkan pertunjukkan seni dalam
kegiatan pentas seni kita pada hari ini.”
“Marilah kita tutup kegiatan ini
dengan doa penutup yang akan dibawakan oleh ……………………………….
Kepada ………………………………………………………………kami
persilakan untuk menyampaikan doa penutup.”
5.
Penutup
“Kami
persilakan kepada Ibu kepala sekolah, para dewan guru, dan para panitia pentas
seni untuk berfoto bersama.”
Langganan:
Postingan (Atom)