Kata Ganti, Kalimat bermasa lampau, Frasa Adverbial,
Verba Material, Konjungsi Kausal, dan Temporal
pada Teks Cerita Sejarah
Verba Material, Konjungsi Kausal, dan Temporal
pada Teks Cerita Sejarah
1. Kata ganti
(pronomina)
Kata ganti adalah kata yang
menggantikan benda atau sesuatu yang dibendakan.
Kata ganti yang akan dibahas khusus
kata ganti orang. Kata ganti orang adalah kata ganti yang berfungsi
menggantikan kata benda (orang).
1)
Kata
ganti orang pertama:
§ Tunggal
Contoh:
hamba, saya, beta, aku, daku, awak,
patik, hamba sahaya, dan sebagainya.
§ Jamak:
Contoh:
kami, kita
2)
Kata
ganti orang kedua tunggal
Tunggal:
Contoh:
kamu, engkau, tuan, saudara/saudari
Jamak
Contoh: kamu sekalian, engkau sekalian, saudara
sekalian, anda sekalian, kalian semua, dan sebagainya.
3)
Kata
ganti orang ketiga
§ Tunggal
Contoh:
dia, ia, beliau
§ Jamak
Contoh:
mereka
2. Kalimat bermasa
lampau
Dalam cerita sejarah, terdapat
fitur-fitur kebahasaan yang menjadi kekhasannya. Salah satu diantaranya adalah
penggunaan kalimat yang menyatakan peristiwa pada masa lampau.
Contoh:
§ Pada tahun 1778 (1192 H), Syarif Abdurrahman dikukuhkan menjadi Sultan Pontianak. Letak pusat
pemerintahan ditandai dengan berdirinya Masjid Jami Pontianak (kini bernama Masjid
Sultan Syarif Abdurrahman) dan Istana Kadariyah
§ Pada waktu itu, ...............
§ Pada abad ke-17,......
3. Frasa adverbial
Frase adverbial adalah frasa yang
mengandung kata keterangan
Contoh:
Ayahku berangkat ke Jakarta kemarin sore.
§ Enam pastor muda Congregatio
Discipulorum Domini atau Kongregasi Murid-Murid Tuhan tiba di
Pontianak pada tahun 1949 .
4. Kata-kata tindakan
(Verba material)
Verba material merupakan kata kerja
berimbuhan yang mengacu pada tindakan fisik, ataupun perbuatan yang dilakukan
secara fisik oleh partisipan.
Contoh Verba Material (Kata dan
Kalimat)
§ Batin mereka terpanggil membantu
dan menyelamatkan jiwa-jiwa muda yang rawan bahaya.
§ Kepemimpinan Pastor Lodewijk gencar melaksanakan
pembenahan dan pengembangan Kunzhong.
§ Lembaga itu mendirikan SMK
Santa Maria, Rumah Retret Costantini, Gedung Sentra Belajar
dan Gedung Aula Besar di Jalan KS Tubun serta Gedung PG-TKK-SD di Jalan Juanda.
5. Konjungsi kausalitas
§ Konjungsi sebab
(kausal) menjelaskan bahwa suatu peristiwa terjadi karena suatu sebab tertentu.
Bila anak kalimat ditandai oleh konjungsi sebab, induk kalimat merupakan
akibatnya. Jadi, konjungsi kausal adalah konjungsi yang menghubungkan sebab dan
akibat.
§ Kata-kata yang
dipakai untuk menyatakan hubungan sebab adalah sebab, sebab itu, karena,dan
karena itu.
§ Berikut adalah
beberapa jenis konjungsi kausal beserta contoh kata:
1) Konjungsi kausal
syarat, adalah konjungsi kausal yang menghubungkan akibat dengan syarat
terjadinya akibat tersebut. Contoh: jika, bila, kalau.
2) Konjungsi kausal
alasan, adalah konjungsi kausal yang menyatakan alasan suatu akibat terjadi.
Contoh: karena.
3) Konjungsi kausal
simpulan, adalah konjungsi kausal yang menarik simpulan dari suatu sebab dalam
bentuk akibat. Contoh: jadi, dengan, demikian.
4) Konjungsi kausal
akibat, adalah konjungsi kausal yang menghubungkan akibat yang terjadi dari
suatu sebab. Contoh: sehingga, maka, oleh karena itu, oleh sebab itu.
5) Konjungsi kausal
untuk, adalah konjungsi kausal yang menyatakan suatu sebab yang diharuskan
untuk terjadinya sebuah akibat yang diharapkan. Contoh: untuk itu, agar.
Contoh konjungsi
kausal:
Berikut adalah
beberapa contoh kalimat konjungsi kausal. Setiap contoh beda jenisnya. Kamu
akan mendapatkan nilai bagus jika mau belajar dengan tekun. Banjir
terjadi karena saluran air tersumbat sampah. Pengawasan guru lemah. Jadi
para siswa leluasa menyontek. Pria itu melanggar lampu merah sehingga
menabrak pengendara lain. Korupsi harus segera diberantas agar negara
bisa tumbuh lebih cepat.
6. Konjungsi temporal
Konjungsi Temporal
(kata sambung waktu),
berguna untuk menata urutan-urutan peristiwa yang diceritakan, teks cerita
sejarah banyak memanfaatkan konjungsi (kata penghubung) temporal.
Konjungsi (kata sambung) temporal (waktu)
menjelaskan hubungan waktu antara dua hal atau peristiwa. Misalnya : hingga,
ketika, sambil, sebelum, sedari, sejak, selama, semenjak, sementara, seraya,
waktu, setelah, sesudah, selanjutnya, seterysnya, tatkala,
Macam-macam Konjungsi
Temporal
Kata konjungsi
temporal terbagi menjadi dua yaitu kata konjungsi temporal sederajat dan kata
konjungsi temporal tidak sederajat. Perhatikan penjelasan berikuat ini
1. Konjungsi Temporal Sederajat
Kata Konjungsi temporal sederajat adalah kata hubung yang bersifat setara
atau sederajat.
Kata konjungsi temporal sederajat tidak boleh di gunakan di awal kalimat. Jika
diletakkan diawal kalimat, maka tidak akan menjadi kalimat yang tidak efektif.
Kata konjungsi temporal sederajat yang sering dipakai adalah kemudian,
sebelumnya, sesudahnya, lalu, dan selanjutnya. Konjugsi temporal
sederajat biasanya digunakan pada kalimat majemuk setara. Konjungsi temporal
sederajat harus diletakkan ditengah kalimat.
Contohnya dalam
kalimat sebagai berikut:
1) Dina mengumpulkan
data dengan cara observasi kemudian mengolah
data tersebut untuk membuktikan hipotesa penelitiannya.
2) Rina berencana
mengadakan sebuah kegiatan sebelumnya
ia menyusun proposal.
3) Andi berhasil
menangkap bola lalu pergi dan
menendang bola ke arah gawang lawan.
4) Ibu memasukan telur selanjutnya memasukkan mentega ke dalam
wadah.
2.
Konjungsi Temporal tidak Sederajat
Kata
konjungsi temporal tidak sederajat adalah kata hubung yang menghubungkat kalimat
bertingkat atau tidak setara. Kata konjungsi temporal tidak sederajat dapat di gunakan di
awal, tengah, maupun di akhir paragraf. Kata konjungsi temporal tidak sederajat
yang sering di gunakan antara lain: ketika,
sejak, apabila, sebelum, sesudah, hingga, demi, sementara, waktu, bila, sambil,dll
Contoh dalam kalimat:
1) Rina pergi ketika mentari mulai terbenam.
2) Sejak kepergian ayahnya, ia menjadi tulang punggung keluarganya.
3) Apabila peristiwa itu tidak terjadi, ia pasti tidak akan merasa
bersalah seperti itu.
4) Krisis moneter itu
terjadi sebelum zaman reformasi.
5) Sesudah dikocok hingga
mengembang, masukkanlah tepung terigu secara perlahan sambil diaduk-aduk.
6) Dia terus berjuang
melawan penjajah demi tanah air
tercinta.
7) Waktu itu, Beliau sedang tidak berada di kota itu.
8) Bila waktunya tiba, ia akan datang kembali.
9) Dia kuliah sambil bekerja untuk membiayai
pendidikannya.