Kamis, 20 Agustus 2015

PENGERTIAN, TUJUAN, CARA PENGUMPULAN DATA, WUJUD, CIRI-CIRI, DAN STRUKTUR TEKS LAPORAN HASIL OBSERVASI

TEKS LAPORAN HASIL OBSERVASI



PELAJARAN 1
TEKS LAPORAN HASIL OBSERVASI

A.      PENGERTIAN
Teks hasil observasi adalah teks yang menjelaskan informasi mengenai sesuatu (hewan, manusia, tumbuhan, alam fenomena sosial, hasil karya manusia, dan/ atau fenomena alam) sesuai fakta dengan klasifikasi kelas dan subkelas yang ada di dalamnya berdasarkan hasil pengamatan/ penelitian yang dilakukan.

B.      STRUKTUR TEKS
1.       Pernyataan umum atau klasifikasi (definisi umum)
Berisi pengantar atau poembuka tentangb hal yang dilaporkan. Biasanya disertakan dengan definisi objek yang dilaporkan.
Pada tahap ini disampaikan klasifikasi berdasarkan kriteria tertentu (kriteria ini digunakan untuk membedakan kelas dan subkelas.
2.       Anggota atau aspek yang dilaporkan (klasifikasi bagian)
Berisi penejelasan atau gambaran-gambaran tentang suatu objek yang dilaporkan berdasarkan pengklasifikasian yang dilakukan pada tahap pembukaan.


Contoh pengklasifikasian

Objek: Katak
Struktur teks:
1.       Informasi umum (paragraf 1)
2.       Pengklasifikasian informasi:
1.       Deskripsi tentang cara berkembang biak katak (paragraf 2)
2.       Deskripsi tentang daur hidup katak (paragraf 3)
3.       Deskripsi tentang habitat katak (paragraf 4)
4.       Deskripsi tentang jenis-jenis katak (paragraf 5)

Berikut contoh teks laporan hasil observasi berdasarkan struktur teks di atas

Katak

Katak (bahasa inggris: frog) adalah salah satu jenis hewan yang bisa hidup di air dan di darat. Oleh karena itu, hewan ini digolongkan ke dalam jenis hewan amfibi. Binatang amfibi ini merupakan jenis hewan amfibi pemakan serangga yang hidup di air tawar atau di daratan, berkulit licin, berwarna hijau atau merah kecokelat-cokelatan, kaki belakang lebih panjang, pandai melompat dan berenang.
Seperti kebanyakan amphibi pada umumnya, katak akan mengalami perkembangan di dua tempat yang berbeda yaitu perairan dan daratan. Perairan akan menjadi tempat yang sangat cocok untuk reproduksi dan perkembangan larva katak karna katak sendiri adalah hewan yang berkembang biak dengan cara bertelur. Pada awal perkembangbiakan, biasanya hewan ini melakukan reproduksi di air atau di tempat lembab dan proses ini biasanya terjadi di luar tubuh atau yang di sebut juga reproduksi eksternal.  Katak sendiri tidak memiliki alat kopulasi sehingga perkawinan dilakukan dengan metode amplexus.
Katak mengalami proses metamorfosa atau daur hidup sendiri yang unik. Katak sendiri merupakan hewan yang bisa hidup di dua alam ketika sudah dewasa sehingga katak memiliki metamorfosa yang lain dari hewan yang lain. Namun, saat terjadi perkawinan dan proses bertelur dilakukan di dalam air. Ketika bertelur, katak bisa mengasilkan dari 5000 hingga 20000 telur sekali bertelur. Telur katak ditempelkan di tumbuhan dalam air atau di pohon-pohon lembab bagi katak yang hidup di hutan.
Katak cenderung hidup di daerah yang memiliki udara panas oleh karena itu semakin dingin suatu tempat akan semakin sedikit pula katak yang bisa ditemukan. Katak dapat dijumpai dengan mudah di daerah persawahan. Katak hidup secara soliter namun jika dirinya sudah memiliki telur, katak akan menjadi induk yang baik karena selalu berusaha menjaga semaksimal mungkin telur-telurnya supaya bisa menetas dan tidak dimangsa oleh para predator. Ketika hendak kawin, katak akan mengeluarkan bunyi tertentu untuk memikat para katak betina. Katak memiliki sistem pertahanan dengan cara bisa melompat jauh dalam sekejap mata seperti jenis-jenis kelinci yang memiliki sistem pertahanan seperti katak dan ada beberapa jenis katak yang memiliki racun mematikan sebagai pertahanan diri saat berhadapan dengan para predator.
Jenis katak sangat banyak dan tersebar di berbagai belahan daerah di Indonesia. katak yang biasa ditemukan diantaranya: katak bertanduk (megophrys Montana) katak gunung, bangkong sarasah (leptobrachium hasseltii) hidup di hutan, bangkong kolam (rana chalconota) yang biasa hidup disekitar kolam, katak belentung (kaloula baleata), katak hijau (occydoziga lima) biasa ditemukan di sawah, katak sungai (Bufo asper) hidup di sekitaran daerah sungai, katak kolong ( melanoctictus) katak ini biasanya hidup di sekitar rumah dan berada di sudut-sudut rumah, pada zaman dahulu katak kolong ini sering berada di kolong-kolong tempat tidur karena alasnya masih berupa tanah, katak gading (rana erytharea) hidup di daerah kolam dan telaga serta rawa, katak tegalan (fejervarya limnocharis) hidup di hutan atau tegalan, katak batu (limnonectes macrodon), hidup di daerah aliran air di dalam rumah, katak pohon (Polypedates leucomystax), katak ini biasanya hidup di daerah kolam atau di pohon, katak kepala pipih Kalimantan (barbourulla kalimantanesis) merupakan katak endemic yang hanya ditemukan di pulau Kalimantan dan saat ini keberadaannya sudah sangat sedikit atau bisa dibilang hampir punah, selanjutnya adalah katak merah (Leptophryne cruentata), katak endemic daerah jawa barat Indonesia yang sangat rentan mengalami kepunahan


Penjelasannya:

Paragraf pertama berisi tentang informasi umum mengenai katak. Pada paragraf kedua dan seterusnya merupakan bagian klasifikasi informasi mengenai katak. Dimulai dari paragraf kedua menginformasikan tentang cara berkembang biak katak, paragraf kedua menginformasikan tentang daur hidup katak, paragraf keempat menginformasikan tentang habitat hidup katak, selanjutnya paragraf kelima menginformasikan tentang jenis-jenis katak berdasarkan habitat hidupnya.


Contoh teks laporan hasil observasi
Sistem Peredaran darah Manusia

Sistem peredaran darah pada manusia (sistem kardiovaskular pada manusia) atau sistem sirkulasi adalah sistem organ yang memungkinkan darah beredar ke seluruh tubuh serta membawa nutrisi (seperti asam amino dan elektrolit), oksigen, karbon dioksida, dan hormon ke sel tubuh untuk memberikan makanan ke sel, melawan penyakit, menstabilkan suhu dan pH, dan mempertahankan homeostasis. Ilmu yang mempelajari aliran darah disebut hemodinamik. Sedangkan ilmu yang mempelajari sifat-sifat aliran darah disebut hemorheologi.sistem peredaran darah terdiri dari sistem kardiovaskular yang berfungsi untuk mendistribusikan darah dan sistem limfatik yang mengedarkan getah bening. Kedua sistem tersebut terpisah satu sama lain.
Struktur sistem peredaran darah manusia terdiri atas darah, pembuluh darah, dan jantung.Darah adalah jaringan fungsional yang terdiri dari plasma darah dan sel-sel darah. Fungsi utama darah adalah untuk mengangkut sari-sari makanan dan oksigen ke seluruh tubuh serta untuk membawa sisa metabolisme untuk dibuang melalui sistem ekskresi. Darah mengandung plasma darah dan sel darah. Plasma darah adalah cairan yang terdapat di dalam darah yang terdiri dari 91,5% air. Sel darah terdiri dari eritrosit (sel darah merah), leukosit (sel darah putih), dan trombosit (keping darah). Fungsi eritrosit adalah sebagai pembawa sari-sari makanan dan oksigen karena mengandung hemoglobin. Fungsi leukosit adalah sebagai antibodi. Sedangkan fungsi trombosit adalah untuk membekukan darah yang keluar dari tubuh karena luka.
            Terdapat tiga jenis pembuluh darah yaitu arteri, vena, dan kapiler. Pembuluh darah arteri adalah pembuluh darah yang lebar. Pembuliuh darah jenis ini menyalurkan darah ke seluruh bagian tubuh. Darah pada pembuluh arteri berwarna merah cerah dan mengandung oksigen. Pembuluh darah vena adalah pembuluh darah yang sempit. Pembuluh darah jenis ini memiliki dinding yang tipis dan tidak elastis. Adapun pembuluh darah kapiler adalah pembuluh drah yang paling sempit.
Jantung (bahasa Latin: cor) adalah sebuah rongga, rongga organ berotot yang memompa darah lewat pembuluh darah oleh kontraksi berirama yang berulang. Darah menyuplai okisgen dan nutrisi pada tubuh, juga membantu menghilangkan sisa-sisa metabolisme. Istilah kardiak berarti berhubungan dengan jantung, dari kata Yunani cardia untuk jantung. Jantung adalah salah satu organ manusia yang berperan dalam sistem peredaran darah, terletak di rongga dada agak sebelah kiri. Jantung dibagi menjadi empat ruas: atrium atas kanan dan kiri; dan ventrikel bawah kanan dan kiri. Pada umumnya atrium dan ventrikel kanan disebut jantung kanan, dan sisanya disebut jantung kiri. Ikan hanya memiliki dua ruas, sebuah atrium dan sebuah ventrikel, sementara reptil memiliki tiga ruas. Pada jantung yang sehat darah mengalir satu arah melalui pembuluh darah. Terdapat sebuah kantung pembungkus myang melindungi jantung, perikardium, yang juga mengandung sedikit cairan. Dinding jantung tersusun atas tiga lapisan: epikardium, miokardium, dan endokardium.

Fungsi utama sistem peredaran darah pada manusia adalah untuk mengedarkan darah yang mengandung oksigen dan sari-sari makanan ke jaringan serta membawa residu berupa karbon dioksida ke paru-paru untuk dibuang ke luar tubuh. Hemoglobin mengikat sekitar 98,5% oksigen di dalam darah. Sisanya diikat oleh cairan darah lain. Fungsi lain dari sistem peredaran darah adalah untuk menjaga suhu tubuh, mengembalikan sisa metabolisme (seperti karbon dioksida) ke sistem ekskresi, serta mendistribusikan hormon dan sari-sari makanan ke dalam sel.
Perkembangan sistem peredaran darah pada manusia berawal dari proses vaskulogenesis di dalam embrio. Sistem arteri dan vena manusia berkembang di tempat yang berbeda pada embrio. Sistem arteri berkembang terutama dari lengkungan aorta. Sistem vena muncul pada minggu ke-4 sampai ke-8 dari embriogenesis. Sistem sirkulasi pada janin dimulai pada minggu ke-8. Sirkulasi janin yang bekerja tidak melibatkan paru-paru karena pasokan oksigen (dan nutrisi) diperoleh dari ibu melalui plasenta dan tali pusat.


 Contoh teks laporan hasil observasi

MANUSIA PURBA


Manusia purba (prehistoric people) adalah jenis manusia yang hidup jauh sebelum dtiemukannya tulisan. Manusia purba diyakini telah mendiami bumi sejak sekitar 4 juta tahun yang lalu. Namun demikian, para ahli sejarah meyakini bahwa jenis manusia pertama telah ada di muka bumi ini sekitar 2 juta tahun yang lalu. Karena lamanya waktu, sisa-sisa manusia purba sudah membatu atau berubah menjadi fosil. Oleh karena itu, manusia purba juga sering disebut manusia fosil. Manusia purba adalah jenis manusia yang hidup pada zaman pleistosen yang mempunyai ciri-ciri yang sangat sederhana baik bentuk fisik, kecerdasan, maupun tongkat peradabannya. Di Indonesia terdapat jenis manusia purba meganthropus, pithecanthrofus, dan homo.

Meganthropus (Manusia Besar) berasal dari dua kata. Megas artinya besar atau raksasa dan anthropus artinya manusia. Mereka diperkirakan hidup dengan cara mengumpulkan bahan makanan, terutama tumbuh-tumbuhan. Meganthropus memiliki ciri-ciri yang berbeda dari Pithecanthropus erectus (Homo erectus) yang lebih dulu ditemukan di Sangiran. Ciri ciri tubuhnya kekar, rahang dan gerahamnya besar, serta tidak berdagu sehingga menyerupai kera. Meganthropus diperkirakan hidup 2 juta sampai 1 juta tahun yang lalu, pada masa Paleolithikum atau Zaman Batu Tua. Meganthropus memiliki kelebihan pada bentuk tubuhnya yang lebih besar dibandingkan manusia purba lainnya.
Pithecanthropus merupakan jenis yang paling banyak ditemukan di Indonesia. Hasil penemuan di Indonesia, antara lain Pithecanthropus Erectus, Pithecanthropus Mojokertensis, dan Pithecanthropus Soloensis. Pithecanthropus Erectus artinya manusia kera yang berjalan tegak. Jenis ini ditemukan oleh Eugene Dubois tahun 1891 di Trinil. Pithecanthropus Mojokertensis ditemukan di Jetis dekat Mojokerto Jawa Timur oleh Von Koenigswald. Pithecanthropus Soloensis sementara itu ditemukan di Ngandong, lembah Bengawan Solo oleh Von Koenigswald, Ter Haar, dan Oppenoorth. Ciri Ciri Manusia Purba Pithecanthropus kepala tengkorak, tonjolan keningnya tebal, hidungnya lebar, dengan tulang pipi yang kuat dan menonjol.Tinggi badan sekitar 165–180 cm. Manusia purba jenis ini pemakan tumbuhan dan daging (pemakan segalanya), memiliki rahang bawah yang kuat, tulang pipi yang tebal, tulang belakang menonjol dan tajam. Selain itu, perawakannya tegap, mempunyai tempat perlekatan otot tengkuk yang besar dan kuat.
Ada dua jenis fosil homo yang ditemukan di Indonesia, yaitu Homo Wajakensis dan Homo Soloensis. Homo Wajakensis diperkirakan menjadi nenek moyang dari ras Australoid yang merupakan penduduk asli Australia. Kehidupan Homo Soloensis sudah lebih maju dengan berbagai alat untuk memenuhi kebutuhan dan mempertahankan hidup dari berbagai ancaman. Ciri-ciri Manusia Purba homo bentuk muka lebar dengan hidung yang lebar, mulut dan dahinya meonjol, dahinya juga masih menonjol, sekalipun tidak seperti jenis Pithecanthropus. Bentuk fisiknya sudah seperti manusia sekarang, tingginya 130–210 cm, berat badan 30–150 kg, dan hidupnya sekitar 40.000–25.000 tahun yang lalu. Homo Soloensis dan Homo Wajakensis kemudian mengalami perkembangan. Jenis homo ini diberi nama Homo Sapiens. Homo Sapiens lebih sempurna dilihat dari cara berpikir walaupun masih sangat sederhana. Homo Sapiens berarti manusia cerdas, diperkirakan hidup 40.000 tahun yang lalu setelah penelitian. Jenis inilah yang nantinya menjadi nenek moyang bangsa Indonesia.

MENGIDENTIFIKAS STRUKTUR 
TEKS LAPORAN HASIL OBSERVASI
MANUSIA PURBA
Paragraf ke-
Struktur Teks
Pemaparan
1
Definisi dan klasifikasi
Pengertian dan jenis-jenis manusia purba di Indonesia
2
Deskripsi bagian-bagian
Memaparkan dan mendeskripsikan tentang jenis manusia purba meganthrofus
3
Deskripsi bagian-bagian
Memaparkan dan mendeskripsikan tentang jenis manusia purba pithecanthrofus
4
Deskripsi bagian-bagian
Memaparkan dan mendeskripsikan tentang jenis manusia purba homo



MENGIDENTIFIKASI STRUKTUR TEKS LAPORAN
HASIL OBSERVASI
Buah Naga


Buah naga merupakan tanaman jenis kaktus. Sebagian besar buah ini tumbuh di daerah tropis. Buah naga ini memiliki jenis yang beragam dengan kandungan gizi dan manfaat besar bagi kesehatan. Jenis-jenis buah naga terdiri atas buah naga putih, buah naga merah, buah naga kuning, dan buah naga hitam.

Buah naga putih merupakan varietas yang paling sering ditemui. Buah naga jenis ini merupakan jenis buah yang paling mudah untuk dibudidayakan, bahkan hanya dengan menggunakan media pot tanaman saja buah naga putih sudah bisa tumbuh subur. Buah naga jenis ini berwarna kulit merah cerah dengan ujung sisik berwarna kehijauan. Buah ini memiliki rasa asam dan sedikit manis, cocok untuk diolah menjadi es buah atau saladbuah.

Buah naga merah hampir sama bentuknya dengan buah naga putih, hanya saja buah naga merah warna kulitnya lebih merah pekat. Bagian daging buah naga merah memiliki warna merah marun. Buah naga jenis ini memiliki tekstur daging buah yang lebih berair dibandingkan dengan buah naga putih. Rasa dagingnya yang lebih manis sangat cocok untuk disantap langsung atau diolah menjadi smoothie atau jus buah. Adabeberapa khasiat buah naga merah yang akan kamu dapatkan untuk kesehatan tubuh. Salah satunya adalah mengurangi resiko diabetes melitus.

Jenis buah naga kuning yang satu ini terlihat berbeda dengan kedua buah naga sebelumnya. Buah naga ini memiliki warna kuning cerah pada bagian kulit dan bagian buah memiliki warna putih cerah. Ukuran buah naga kuning bisa dibilang lebih kecil dibandingkan dengan buah naga jenis lain. Keberadaan buah naga kuning di Indonesia masih cukup langka, hanya beberapa pasar swalayan moderen yang menyediakan buah ini dan harga yang ditawarkan juga cukup tinggi.

Selanjutnya, jenis buah naga hitam yang mungkin masih terasa asing di Indonesia karena memang belum banyak masyarakat yang mengetahui adanya buah ini. Sesuai dengan namanya, daging buah naga hitam berwarna hitam pekat. Warna hitam pekat pada daging buah ini berasal dari pupuk alami yang bernama black natural. Pupuk alami ini bisa meningkatkan kandungan betakaroten pada buah naga sehingga membuat warna dagingnya berubah menjadi hitam pekat.

Struktur teks laporan di atas dapat kita lihat dalam tabel berikut ini!
Struktur Teks
Informasi
Pernyataan umum atau klasifikasi
Buah naga merupakan tanaman jenis kaktus. Buah ini tumbuh di daerah tropis. Buah naga ini memiliki jenis yang beragam dengan kandungan gizi dan manfaat besar bagi kesehatan. Jenis-jenis buah naga terdiri atas buah naga putih, buah naga merah, buah naga kuning, dan buah naga hitam.
Klasifkasi bagian/ Deskripsi bagian
Buah naga putih merupakan varietas yang paling sering ditemui. Buah naga jenis ini merupakan jenis buah yang paling mudah untuk dibudidayakan, bahkan hanya dengan menggunakan media pot tanaman saja buah naga putih sudah bisa tumbuh subur. Buah naga jenis ini berwarna kulit merah cerah dengan ujung sisik berwarna kehijauan. Buah ini memiliki rasa asam dan sedikit manis, cocok untuk diolah menjadi es buah atau saladbuah.
Klasifkasi bagian/ Deskripsi bagian
Buah naga merah hampir sama bentuknya dengan buah naga putih, hanya saja buah naga merah warna kulitnya lebih merah pekat. Bagian daging buah naga merah memiliki warna merah marun. Buah naga jenis ini memiliki tekstur daging buah yang lebih berair dibandingkan dengan buah naga putih. Rasa dagingnya yang lebih manis sangat cocok untuk disantap langsung atau diolah menjadi smoothie atau jus buah. Adabeberapa khasiat buah naga merah yang akan kamu dapatkan untuk kesehatan tubuh. Salah satunya adalah mengurangi resiko diabetes melitus.
Klasifkasi bagian/ Deskripsi bagian
Jenis buah naga kuning yang satu ini terlihat berbeda dengan kedua buah naga sebelumnya. Buah naga ini memiliki warna kuning cerah pada bagian kulit dan bagian buah memiliki warna putih cerah. Ukuran buah naga kuning bisa dibilang lebih kecil dibandingkan dengan buah naga jenis lain. Keberadaan buah naga kuning di Indonesia masih cukup langka, hanya beberapa pasar swalayan moderen yang menyediakan buah ini dan harga yang ditawarkan juga cukup tinggi.
Klasifkasi bagian/ Deskripsi bagian
Selanjutnya, jenis buah naga hitam yang mungkin masih terasa asing di Indonesia karena memang belum banyak masyarakat yang mengetahui adanya buah ini. Sesuai dengan namanya, daging buah naga hitam berwarna hitam pekat. Warna hitam pekat pada daging buah ini berasal dari pupuk alami yang bernama black natural. Pupuk alami ini bisa meningkatkan kandungan betakaroten pada buah naga sehingga membuat warna dagingnya berubah menjadi hitam pekat.