Minggu, 20 September 2015

Pengertian, Tujuan, Ciri-ciri, dan Struktur Teks Prosedur Kompleks

     Teks prosedur kompleks tergolong ke dalam teks paparan. Teks jenis ini teks yang banyak dijumpai di sekitar kita. Dalam berbagai konteks jenis teks ini dapat kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya, ketika kita menonton acara televisi, ada tayangan memasak atau cara mencuci pakaian dengan mesin cuci. Teks prosedur (procedure) merupa kan teks yang berisi tujuan dan langkah-langkah yang harus diikuti agar suatu pekerjaan dapat dilakukan. Di dalam teks prosedur diuraikan bagaimana sesuatu dikerjakan melalui serangkaian langkah-langkah atau tindakan.

A.PENGERTIAN
    Terdapat beberapa pengertian teks prosedur, diantaranya:
Jenis Teks yang berisi langkah-langkah yang harus ditempuh untuk mencapai tujuan yang diinginkan dan menggunakan penjelasan/keterangan yang menjadikan langkah tersebut kompleks.
    Jenis Teks yang berisi langkah-langkah yang harus ditempuh yang panjang dan berjenjang bahkan disertai sublangkah untuk mencapai tujuan.

B.TUJUAN
   Teks prosedur kompleks bertujuan untuk memberikan penjelasan tentang tata cara melakukan, menggunaan, dan membuat sesuatu dengan sejelas-jelasnya.
   Tujuan komunikatif teks prosedur adalah memberi petunjuk cara melakukan sesuatu melalui serangkaian tindakan atau langkah.

C.FUNGSI
Teks prosedur kompleks memiliki manfaat yang sangat besar dalam kehidupan kita. Manfaat tersebut antara lain:
*Membantu kita menggunakan suatu alat dengan benar tanpa membahayakan diri kita dan tanpa merusak alat itu senidiri.
*Membantu kita mengetahui cara-cara melakukan aktivitas tertentu dan kebiasaan hidup.

D.STRUKTUR TEKS
    Pada teks prosedur ditemukan bagian-bagian yang memperlihatkan tujuan, bahan dan alat yang digunakan, serta langkah-langkah atau prosedur yang harus dilalui. Ketiga bagian itu menjadi bangunan teks prosedur. Struktur teks prosedur terdiri atas (1) Judul, (2) Pengantar yang menjelaskan tujuan, (3) Sejumlah bahan yang diperlukan untuk melaksanakan suatu prosedur, dan (4) Urutan langkah-langkah-langkah.
Meskipun demikian, bagian bahan dan alat tidak menjadi struktur utama dalam teks prosedur karena bahan dan alat juga disebutkan dalam bagian langkah-langkah. Oleh karena itu, bagian bahan dan alat ini sifatnya opsional, boleh ada boleh juga tidak ada. Dengan demikian, struktur utama bangunan teks prosedur adalah sebagai berikut:
1. Tujuan
2. Langkah-langkah

    Prosedur kompleks menyerupai artikel. Berikut akan diuraikan struktur yang membangun teks prosedur tersebut.
1. Tujuan/ Pendahuluan
Pada bagian ini pemaparan berisi pengantar atau petunjuk yang akan dikemukakan pada bagian pembahasan. Selain itu, berisi tujuan dari pembuatan teks atau hasil akhir yang ingin dicapai (dapat berupa judul). Contoh: “Cara Belajar yang Efektif”
2. Langkah-langkah
Langkah-langkah diisi dengan petunjuk pengerjaan sesuatu yang disusun secara sistematis (tidak bisa diubah urutannya).

E.CIRI-CIRI
1)Ciri Umum Teks Prosedur Kompleks
a. Berisikan langkah-langkah.
b. Disusun secara informatif.
c. Dijelaskan secara mendetail.
d. Bersifat objektif.
e. Langkah berkelanjutan dengan penjelasan.
f. Menggunakan syarat/pilihan.
g. Bersifat universal.
h. Bersifat aktual dan akurat.
i. Bersifat logis.

2)Ciri Kebahasaan Teks Prosedur Kompleks
a. Menggunakan kalimat imperatif (Kalimat yang mengandung perintah)
b. Menggunakan kalimat deklaratif (Kalimat yang berisi pernyataan)
c. Menggunakan kalimat introgatif (Kalimat yang berisi pertanyaan)
d. Menggunakan bilangan urutan (Angka yang menunjukkan urutan)
e. Partisipan manusia secara umum (Semua manusia yang ikut serta dalam teks tersebut)
f. Verbal material (Verba atau kata kerja yang mengacu pada tindakan fisik)
g. Verba tingkah laku (Verba yang mengacu pada sikap yang dinyatakan dengan ungkapan verbal)
h. Konjungsi temporal (Konjungsi yang mengacu pada urutan waktu sekaligus menjadi sarana kohesi teks)
i. Menggunakan kata baku
j. Menggunakan konjungsi syarat

F.KAIDAH KEBAHASAAN TEKS PROSEDUR KOMPLEKS
A. KALIMAI IMPERATIF, KALIMAT DEKLARATIF, DAN KALIMAT INTROGATIF
1)Kalimat Imperatif
  Kalimat imperatif adalah kalimat yang berfungsi untuk meminta atau melarang seseorang untuk melakukan sesuatu.
  Contoh kalimat imperatif yang diambil dari teks “Apa yang Harus Anda Lakukan jika Terkena Tilang?”
a) Kenali si petugas.
b) Pahami kesalahan Anda.
c) Pastikan tuduhan pelanggaran.
d) Jangan serahkan kendaraan atau STNK begitu saja.
e) Terima atau tolak tuduhan.
    Kalimat deklaratif adalah kalimat yang berisi pernyataan. Kalimat seperti itu berfungsi untuk memberikan informasi atau berita tentang sesuatu.

2) Kalimat deklaratif
  Apabila contoh-contoh kalimat imperatif di atas diubah menjadi kalimat deklaratif, kalimat-kalimat itu dapat disajikan sebagai berikut.
a) Pengendara yang terkena tilang mengenali petugas yang memberikan tilang.
b) Pengendara memahami kesalahannya.
c) memastikan tuduhan pelanggaran.
d) Pengendara tidak menyerahkan kendaraan atau STNK begitu saja kepada petugas.
e) Pengendara menerima atau menolak tuduhan.

3)Kalimat Introgatif
     Kalimat interogatif adalah kalimat yang berisi pertanyaan.
Kalimat interogatif berfungsi untuk meminta informasi tentang sesuatu.
     Contoh-contoh kalimat interogatif berikut ini diubah dari kalimat-kalimat sebelumnya.
a) Apakah Anda mengenali petugas?
b) Apakah Anda memahami kesalahan Anda?
c) Dapatkah Anda memastikan tuduhan pelanggaran?
d) Anda menyerahkan kendaraan atau STNK begitu saja kepada petugas?
e) Siapakah yang menerima atau menolak tuduhan?
 
Kalimat interogatif dapat dibagi menjadi dua:
<b>Kalimat interogatif</b> yang menuntut jawaban ya atau tidak. Kalimat (a), (b), dan (c) merupakan contoh kalimat interogatif yang menuntut jawaban ya atau tidak.
<b>Kalimat interogatif </b>yang menuntut jawaban yang berupa informasi. Contoh pada kalimat (d) dan (e).

B. BILANGAN URUTAN (Kata bilangan)
  Kata bilangan adalah kata yang menyatakan jumlah benda atau urutannya dalam suatu deretan. Kata bilangan dapat dibagi menjadi dua jenis:
  Kata bilangan tentu (takrif), misalnya satu, setengah, ketujuh.
Contoh:
Pertama, carilah dahan yang ukurannya sedang, tidak terlalu besar atau tidak terlalu kecil!
Kedua, ukurlah jarak antara batang pohon dan tempat yang akan dikupas kulitnya paling sedikit ± 10 cm!
Ketiga, kupaslah sekeliling kulit dahan yang akan dicangkok dengan panjang kupasan ± 5 cm!
Keempat, keriklah lendir atau kambium dahan tersebut dengan perlahan agar kering!
Kelima, tutuplah hasil kupasan dengan tanah!
Keenam, bungkuslah tanah dengan plastik, lalu ikat kedua ujungnya agar tanah tidak jatuh!

    Kata bilangan tak tentu, misalnya beberapa, seluruh, banyak.
Contoh:
Masukkan beberapa potongan apel ke dalam blender, kemudian masukkan seluruhnya.
Kata bilangan merupakan salah satu ciri teks prosedur yang menunjukkan urutan dalam melakukan suatu hal.

C. PARTISIPASI MANUSIA
    Menggunakan partisipan manusia dengan umum. Partisipan dapat meliputi pronominal atau kata ganti yang digunakan  untuk penyebutan berikutnya, seperti –nya (Kata ganti orang ketiga tunggal), Anda/ kamu (kata ganti orang kedua tunggal).

D. VERBA MATERIAL DAN VERBA TINGKAH LAKU
   Verbal material adalah kata kerja berimbuhan (verba) yang dibentuk dari kata benda (nomina).
Contoh:
Nomina     Verba Material
cangkul     mencangkul
cat         mengecat
uap         menguap
laku        melakukan
tilang      menilang
tambah      menambah
minum       diminum
    Verba material mengacu pada tindakan fisik, seperti:
melakukan dan menilang  pada kalimat:
Contoh:
Jika pengendara melakukan pelanggaran, tentu pihak berwajib akan menilangnya.
Menambahkan dan diminum.
Contoh :
"Buatlah kopi dengan menambahkan 2 sendok penuh gula pasir" dan "Kopi siap untuk diminum".


    Verbal tingkah laku adalah kata kerja berimbuhan (verba) yang dibentuk dari kata kerja (verba)
Contoh:
Verba      Verba Material
lempar     melempar
makan      memakan
lihat      melihat
tolak      menolak
terima     menerima
setuju     menyetujui

E. KONJUNGSI TEMPORAL DAN KONJUNGSI SYARAT, PILIHAN, DAN PENGANDAIAN
  Konjungsi Temporal adalah konjungsi yang merujuk pada urutan waktu dan sekaligus sebagai sarana kohesi teks. Seperti : (pertama, kedua, lalu, kemudian).
  Konjungsi syarat, pilihan dan pengandaian. Konjungsi syarat adalah konjungsi yang mengacu/merujuk pada syarat. Konjungsi pilihan adalah konjungsi yang dimana mengacu pada pilihan. Konjungsi pengandaian adalah salah satu konjungsi yang mengacu dengan pengandaian. Ketiga jenis konjungsi di atas menggunakan kata yang sama seperti : (jika, jikalau, kalau, manakala, apabila, seandainya.

F. KATA BAKU DAN KATA TIDAK BAKU
  Kata baku adalah kata yang sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia. Sumber utama yang telah ditentukan dalam pemakaian bahasa baku yaitu Kamus Besar Bahasa Indonesia(KBBI).
Kata baku umumnya digunakan dalam kalimat resmi( lisan dan tertulis).
  Kata tidak baku adalah kata yang tidak sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia. Biasanya kata tidak baku dipakai dalam bahasa percakapan sehari-hari.

Contoh kata baku dan kata tidak baku:
Kata Baku - Kata Tidak Baku
aerobik - arobik
akuntan - akountan
arkais - arkhais
aktif - aktip
analisis - analisa
baut - baud
cenderamata - cinderamata
daftar - daptar
dipersilakan - dipersilahkan
ekstrem - ekstrim
ekspor - eksport
frekuensi - frekwensi
geladi - gladi
insaf - insyaf
kompleks - komplek
manajemen - manageman
kurva - kurve
prangko - perangko
trotoar - trotoir
kongres - konggres