Selasa, 22 Oktober 2019

KONJUNGSI


PENGERTIAN DAN JENIS-JENIS KONJUNGSI

Penulis: Agustin Flaviyana, S.Pd.

Pengertian Konjungsi

Dalam KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia), konjungsi atau kata hubung didefinisikan sebagai kata atau ungkapan penghubung antar kata, antar frasa, antar kalusa, dan antar kalimat. Maka dapat kita simpulkan bahwa konjungsi adalah penghubung antar kata sampai antar kalimat.
1.        Kata
§   Menurut KBBI, kata adalah unsur bahasa yang diucapkan atau dituliskan yang merupakan perwujudan kesatuan perasaan dan pikiran yang dapat digunakan dalam berbahasa. Dalam sebuah kalimat, kata merupakan salah satu unsur terkecil.
§   Kata terbentuk dari beberapa huruf yang terangkai untuk menciptakan makna tertentu.
§   Contoh kata yang sering kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari misalnya; tidur.
Kata tidur terusun dari huruf-huruf: t-i-d-u, dan r
Kata tidur tersebut mempunyai makna, mengistiraatkan badan dan kesadarannya dengan cara memejamkan mata.
2.        Klausa
§   Klausa merupakan satuan gramatikal yang berupa kelompok dari kata, terdiri atas sekurang-kurangnya subjek dan predikat yang akan berpotensi menjadi kalimat.
§   Dalam klausa tersebut terdiri dari satu subyek (Adik) dan satu predikat atau kata kerja (sedang tidur). Contoh: Adik sedang tidur.
§   Dalam susunannya, klausa lebih pendek atau singkat dibandingkan kalimat. Dalam sebuah klausa hanya terdiri dari subyek dan predikat.
3.        Kalimat
§   Berdasarkan KBBI, kalimat adalah satuan bahasa yang secara relatif berdiri sendiri, mempunyai pola intonasi final dan secara aktual ataupun potensial terdiri atas klausa. Klausal lebih sederhana dan tidak sekomplek kalimat.
§   Kalimat terdiri dari subjek, predikat, objek dan keterangan (baik keterangan tempat, waktu, dan sebagainya).
§   Tidak menutup kemungkinan pula bila terdapat klausa dalam kalimat.
§   Contoh: Adik sedang tidur di kamar. Kalimat ini terdiri atas subjek, predikat, dan keteranga (tempat).

Jenis-jenis Konjungsi
Konjungsi memiliki jenis yang bervariasi. Konjungsi dapat dikelompokkan menjadi lima, yakni:
1)     konjungsi koordinatif,
2)     konjungsi korelatif,
3)     konjungsi subordinatif,
4)     konjungsi antar kalimat, dan
5)     konjungsi antar paragraf.

A.      Konjungsi Koordinatif,
Konjungsi koordinatif atau bisa juga disebut penghubung koordinatif ini mempunyai 5 jenis, yaitu:
1)       Konjungsi koordinatif penambahan: 
§  Merupakan konjungsi koordinatif yang menerangkan bahwa salah satu kalimat, kata, frasa, atau klausa adalah penambahan atau pelengkap dari kalimat atau klausa lainnya.
§  Adapun kata yang termasuk konjungsi ini adalah dan.
2)       Konjungsi koordinatif pendampingan: 
§  Merupakan konjungsi koordinatif yang menerangkan bahwa salah satu unsur klausa atau kalimat merupakan pendamping bagi kata, klausa, frasa, atau kalimat sebelumnya.
§  Kata yang termasuk konjungsi ini adalah serta, juga.
3)       Konjungsi koordinatif pemilihan: 
§  Merupakan konjungsi koordinatif yang menyatakan bahwa dua unsur gramatikal yang dihubungkan dengan konjungsi ini bersifat opsional atau pilihan yang bisa dipilih salah satu diantaranya.
§  Kata yang termasuk konjungsi ini adalah atau.
4)       Konjungsi koordinatif perlawanan: 
§  Merupakan konjungsi yang menyatakan bahwa dua unsur gramatikal yang dihubungkan oleh konjungsi ini saling berlawanan satu sama lain.
§  Adapun kata-kata yang termasuk konjungsi ini adalah tetapi, dan melainkan.
5)       Konjungsi koordinatif pertentangan: 
§  Merupakan konjungsi yang menyatakan bahwa salah satu unsur gramatikal bertentangan dengan usnur gramatikal lainnya.
§  Kata-kata yang termasuk konjungsi ini adalah padahal dan sedangkan.

B.      Konjungsi Korelatif
§  Konjungsi korelatif diartikan sebagai jenis konjungsi yang menghubungkan dua yang unsur yang setara, entah kita kata, frasa, klausa, maupun kalimat. Dua unsur tersebut sebetulnya merupakan unsur-unsur yang dapat berdiri sendiri.
§  Menurut beberapa sumber, konjungsi ini sering disamakan dengan konjungsi koordinatif. Bedanya, macam-macam kata penghubung pada konjungsi korelatif terdiri atas beberapa gabungan kata, sedangkan konjungsi koordinatif hanya terdiri dari satu kata saja.
§  Adapun kata hubung yang termasuk konjungsi korelatif adalah sebagai berikut:
ü  Baik…. maupun…
ü  Jangankan… pun…
ü  Bukan hanya… melainkan…
ü  Entah… entah…
ü  Sedemikian rupa… sehingga…
ü  Tidak hanya… tetapi (juga)…
§  Contoh kalimat:
ü  Baik siang maupun malam, acara bazaar itu  tetap ramai dikunjungi.
ü  Jangankan bukit, gunung pun juga sanggup aku daki.
ü  Bukan hanya musisi lokal yang tampil di festival musik tahun ini, melainkan sejumlah musisi mancanegara punjuga turut andil di festival tersebut.
ü  Entah benar entah tidak, aku masih meragukan kata-katanya.
ü  Gedung itu dihias sedemikian rupa, sehingga menjadi lebih menarik dari biasanya.
ü  Tidak hanya pejabat dan kolega, sejumlah artis pun juga hadir di pernikahan putri Presiden RI tersebut.

C.      Konjungsi Subordinatif
§  Konjungsi subordinatif atau penghubung subordinatif terbagi atas 13 jenis, yaitu:
ü  Konjungsi subordinatif atributif: merupakan konjungsi yang menghubungkan kata atau klausa utama dengan klausa penjelas. Adapun kata yang termasuk konjungsi ini adalah yang.
ü  Konjungsi subordinatif tujuan: merupakan konjungsi yang menerangkan adanya hubungan tujuan diantara dua klausa atau kalimat. Kata-kata yang termasuk konjungsi ini adalah agar, supaya, dan biar.
ü  Konjungsi subordinatif syarat: merupakan konjungsi yang menghubungkan dua klausa atau kalimat tidak sederajat yang menerangkan adanya hubungan syarat diantara keduanya. Adapun kata-kata yang termasuk konjungsi ini adalah jika, jikalau, asal(kan), bila, dan manakala.
ü  Konjungsi subordinatif waktu: merupakan konjungsi yang menghubungkan dua kalusa atau kalimat tidak sederajat yang menerangkan adanya hubungan waktu diantara keduanya. Menurut artikel konjungsi, konjungsi subordinatif waktu sendiri dibagi lagi menjadi 4 jenis, yaitu:
*      Konjungsi subordinatif waktu permulaan yang terdiri atas sejak dan sedari.
*      Konjungsi subordinatif waktu bersamaan yang terdiri atas serta, (se)waktu, tatkala, ketika, selama, sambil, sementara, selagi, dan seraya.
*      Konjungsi subordinatif waktu berurutan yang terdiri atas sebelum, begitu, sesudah, susai, sehabis, setelah, dan selesai.
*      Konjungsi subordinatif waktu batas akhir yang terdiri atas kata sampai dan hingga.
ü  Konjungsi subordinatif pengandaian: adalah konjungsi yang menghubungkan dua klausa atau kalimat yang menerangkan adanya hubungan pengandaian. Adapun kata-kata yang termasuk konjungsi ini antara lain andaikan, seandainya, umpamanya, dan sekiranya.
ü  Konjungsi subordinatif konsesif: menurut kbbi.web.id, konjungsi konsesif adalah konjungsi yang menyatakan adanya keadaan atau kondisi yang berlawanan diantara dua klausa atau kalimat. Kata-kata yang termasuk konjungsi ini adalah biar(pun), walau(pun), sekalipun, sungguhpun, dan kendati(pun).
ü  Konjungsi subordinatif pembandingan: merupakan konjungsi yang menyatakan adanya kesamaan diantara dua klausa atau kalimat. Kata-kata yang termasuk konjungsi ini adalah seakan-akan, seolah-olah, sebagaimana, seperti, sebagai, laksana, ibarat, dan alih-alih.
ü  Konjungsi subordinatif sebab: merupakan konjungsi yang menyatakan adanya hubungan sebab diantara dua klausa atau kalimat. Kata-kata yang termasuk konjungsi ini adalah sebab, karena, oleh sebab, dan oleh karena.
ü  Konjungsi subordinatif hasil: merupakan konjungsi yang menyatakan bahwa salah satu unsur klausa atau kalimat adalah hasil dari klausa atau kalimat sebelumnya. Adapun kata-kata yang termasuk konjungsi  ini antara lain sehingga, sampai(-sampai), dan maka(nya).
ü  Konjungsi subordinatif alat: merupakan konjungsi yang menyatakan bahwa salah satu klausa atau kalimat merupakan alat dari kegiatan atau aktivitas yang dijelaskan dalam klausa atau kalimat sebelumnya. Kata-kata dari konjungsi ini adalah dengan (menggunakan) dan tanpa (menggunakan).
ü  Konjungsi subordinatif cara: merupakan konjungsi yang menyatakan bahwa suatu klausa atau kalimat merupakan suatu cara dari sebuah kegiatan yang dijelaskan dalam klausa atau kalimat sebelumnya. Kata-kata yang termasuk konjungsi ini sama dengan yang ada di dalam konjungsi subordinatif alat, yaitu dengan dan tanpa.
ü  Konjungsi subordinatif komplementasi: merupakan konjungsi yang menerangkan bahwa suatu klausa atau kalimat merupakan pelengkap dari klausa atau kalimat sebelumnya. Adapun bentuk dari konjungsi ini adalah bahwa.
ü  Konjungsi subordinatif perbandingan: merupakan konjungsi yang menyatakan adanya hubungan adanya kesamaan atau perbedaan diantara dua klausa atau kalimat. Adapun kata-kata yang termasuk konjungsi ini adalah sama… dengan, lebih… dari(pada)

D.     Konjungsi Antar kalimat
§  Konjungsi antar kalimat adalah konjungsi yang menghubungkan satu kalimat dengan kalimat yang lain. Oleh karena itu, konjungsi ini selalu melalui satu kalimat yang baru dan huruf pertamanya ditulis dengna huruf kapital.
§  Berikut macam-macam konjungsi antarkalimat dan maknanya:
ü  Biarpun demikian/begitu, sekalipun demikan/ begitu, sungguhpun demikian/ begitu, walaupun demikian/ begitu, meskipun demikian/ begitu (menyatakan pertentangan dengan apa yang dinyatakan dalam kalimat sebelumnya atau menyatakan ‘kesediaan untuk melakukan sesuatu’).
ü  Kemudian, sesudah itu, setelah itu, selanjutnya, (lanjutan dari keadaan atau peristiwa pada kalimat sebelumnya).
ü  Sebaliknya (menyatakan ‘kebalikan dari pernyataan sebelumnya’).
ü  Sesungguhnya, bahwasanya (menyatakan ‘keadaan yang sebenarnya’).
ü  Malahan, bahkan (menyatakan ‘menguatkan keadaan yang dinyatakan sebelumnya’).
ü  Akan tetapi, namun, kecuali itu (menyatakan ‘pertentangan dengan keadaan sebelumnya’).
ü  Dengan demikian (menyatakan ‘konsekuensi’).
ü  Oleh karena itu, oleh sebab itu (menyatakan ‘akibat’).
ü  Sebelum itu (menyatakan ‘kejadian yang mendahului hal yang dinyatakan sebelumnya’).
§  Contoh kalimat yang menggunakan konjungsi antarkalimat:
ü  Saya tidak menyukai pemberiannya. Biarpun begitu saya tetap menghargainya. (menyatakan pertentangan dengan apa yang dinyatakan dalam kalimat sebelumnya atau menyatakan ‘kesediaan untuk melakukan sesuatu’).
ü  Saya akan menyusun bahan ajar ini terlebih dahulu. Sesudah itu, saya akan melanjutkan tugas membuat soal ulangan harian. (lanjutan dari keadaan atau peristiwa pada kalimat sebelumnya).
ü  Kita jangan terus lingkungan tempat kita hidup. Sebaliknya, kita harus merawat dan melestarikannya. (menyatakan ‘kebalikan dari pernyataan sebelumnya’).
ü  Tahun ini kita dilanda kemarau. Sesungguhnya, bencana ini sudah diramalkan tahun kemarin. (menyatakan ‘keadaan yang sebenarnya’).
ü  Kebanyakan rumah-rumah di Kalimatan dibangun di tepi sungai. Bahkan, di sana ada kampung yang berada di tengah laut dangkal. (menyatakan ‘menguatkan keadaan yang dinyatakan sebelumnya’).
ü  Saat ini keadaan memang telihat aman. Akan tetapi, kita tetap harus tetap waspada. (menyatakan ‘pertentangan dengan keadaan sebelumnya’).
ü  Jika kamu sudah setuju dengan persyaratan ini. Dengan demikian, kamu pun harus berani menanggung segala risiko yang terjadi. (menyatakan ‘konsekuensi’).
ü  Kami telah melarang mereka untuk berburu di hutan ini, tetapi mereka tetap saja nekat. Oleh karena itu, biar mereka merasakan sendiri akibatnya. (menyatakan ‘akibat’).
ü  Pak Polisi berhasil menangkap seorang pencuri motor. Sebelum itu, pak polisi  juga pernah menangkap tiga orang pencuri motor lainnya. (menyatakan ‘kejadian yang mendahului hal yang dinyatakan sebelumnya’).

E.      Konjungsi Antar paragraf.
§  Konjungsi antarparagraf adalah konjungsi yang menghubungkan satu paragraf dengan paragraf lainnya. Konjungsi ini berkhasiat untuk menyebabkan sebuah paragraf koheran, padu, serta sistematis.
§  Konjungsi antarparagraf pada umumnya terletak pada awal paragraf.
§  Macam-macam konjungsi antarparagraf, menyerupai adapun, akan hal, mengenal, dalam pada itu, alkisah, arkian, sebermula, atau syahdan.
§  Berikut ini yaitu macam macam konjungsi antar paragraf yang sering digunakan:
ü  Disamping …
ü  Terlebih lagi …
ü  Oleh lantaran itu …
ü  Tak hanya sebagai …
ü  Adapun ...
ü  Berdasarkan …
ü  Selain itu ...
ü  Akan hal ...





§  Contoh penggunaan konjungsi antarparagraf
Burung merupakan binatang yang sangat banyak dijumpai. Di dunia ini hampir setiap kawasan sanggup kita jumpai banyak sekali macam burung contohnya di hutan, di desa maupun di perkotaan. Bahkan burung juga ada di padang pasir. Hal tersebut dikarenakan burung sanggup menyesuaikan diri dengan lingkunganya dengan baik.
Selain itu, burung juga memiliki tingkat reproduksi yang cukup baik. Setiap induk burung setiap kali bereproduksi umumnya sanggup menghasilkan empat atau lebih butir telur.
Terlebih lagi, burung juga berkhasiat sekali bagi insan sebagai binatang peliharaan, selain itu juga sebagai materi makanan dan yang lain-lain. Tidak heran bila burung merupakan binatang yang sering dikembangbiakkan oleh manusia.
Oleh lantaran itu, di dunia ini populasi burung tetap terjaga dan sulit mengalami kepunahan. Hal itu mungkin dikarenakan penyesuaian terhadap lingkungan yang baik, reproduksinya yang baik, dan banyak insan yang mengembangbiakkan burung.