Senin, 09 Maret 2015

Bercerita dengan Urutan yang Baik dan dengan Suara, Lafal, Intonasi, Gestur, dan Mimik yang Tepat



          

Dalam bercerita, pencerita harus memperhatikan urutan cerita yang sesuai agar alur dalam cerita dapat disampaikan secara runtut dan tidak terbata-bata.
Isi cerita terbagi menurut beberapa penahapan dalam alur/plot/ jalan cerita. Penahapan itu sebagai berikut.
1.         Perkenalan (Orientasi)
Pada tahap ini memperkenalkan para pelaku, hal yang dialami pelaku, dan tempat peristiwa terjadi.
2.       Permasalahan (konflik)
Pada tahapan ini masalah mulai muncul. Permasalahan yang terjadi dalam cerita.
3.       Puncak Ketegangan (Klimaks)
Permasalahan mulai memuncak dan mengalami ketegangan.
4.        Resolusi
Pada tahap ini konflik terpecahkan mulai ada penyelesaian (proses penyelesaian masalah)
5.       Koda
Pada tahap ini  berupa akhir cerita atau hasil dari proses penyelesaian yang mengandung amanat. Baik tertulis, maupun tersirat.

Bercerita dengan suara, lafal, intonasi, gesture, dan mimic yang tepat
1.         Suara
Suara berhubungan dengan volum suara.Suara sangat berperan untuk menghidupkan suasana ketika kita bercerita. Suara harus jelas.
2.       Lafal
Lafal atau ucapan yang baik dalam bahasa Indonesia adalah lafal yang bebas dari ciri-ciri lafal dialek daerah.
3.       Intonasi
Intonasi adalah tinggi rendahsuara dan cepat lambatnya pengucapan harus dilatih agar orang yang mendengar tidak merasa bosan dan tidak terkesan monoton. Intonasi ketika kita sedang marah berbeda dengan intonasi ketika kita sedang senang, sedih, kaget, atau terharu. Oleh karena itu harus sering dilatih.
4.        Gestur
Gestur adalah gerakan tubuh juga sangat mendukung cerita. Gerakan tubuh harus disesuaikan dengan isi cerita. Ketika dalam cerita itu ada bagian yang harus melompat, maka kita harus melakukan gerakan melompat.  Jika menceritakan orang yang ketakutan, maka gerakan tubuh pencerita sedikit menggigil dan tangan merapat ke tubuh.
5.       Mimik
Mimik adalah ekspresi wajah atau perubahan raut wajah.
Contoh mimik terkejut diperlihatkan dengan raut wajah yang tegang, mulutnya menganga, dan matanya agak melebar.

Minggu, 08 Maret 2015

Contoh laporan kegiatan Disusun oleh Agustin Flaviyana, S.Pd.



LAPORAN KEGIATAN
PENTAS SENI SMP KATOLIK SANTU PETRUS PONTIANAK TAHUN 2014

I.         PENDAHULUAN
1.         Latar Belakang
Masa muda adalah masa yang sarat dengan daya imajinasi, masa yang sarat dengan daya kreasi, dan masa yang penuh semangat untuk berbuat seni. Untuk mencapai semua itu semangat saja tentu tidak cukup melainkan kepekaan rasa, kecerdasan intelektual dan pengalaman menjadi penentu. Kreativitas pada dasarnya diarahkan untuk menumbuhkan kepekaan rasa estetik dan artistik sehingga terbentuk sikap kritis, apresiatif dan kreatif pada diri siswa secara menyeluruh. Sikap ini hanya akan tumbuh jika dilakukan serangkaian proses kegiatan kepada siswa yang meliputi pengamatan, penilaian serta penumbuhan rasa memiliki keterlibatan siswa dalam segala aktivitas seni diluar sekolah. Menjawab semua persoalan tersebut kiranya, siswa perlu diberikan laluan seperti ajang kreativitas, sebagai salah satu solusi dari sekian banyak kegiatan yang bermanfaat. Di samping itu juga untuk mempererat tali persaudaraan sehingga lahir rasa nasionalisme yang tinggi di dalam sanubari pelajar. Yang pada gilirannya, pembinaan dan pengembangan bakat merupakan hasil karya bersama dan rasa kebersamaan segenap pelajar. Tanpa kesadaran kegotongroyongan semua unsur, sulit untuk mengembangkan bangsa ini, bahkan hanya sekedar untuk mempertahankan.
Pentas seni adalah sebuah kegiatan yang menampilkan kemahiran siswa-siswi SMP katolik Santu Petrus  di bidang seni.
2.       Tujuan
3.       Manfaat

II.       ISI LAPORAN
1.         Jenis Kegiatan
Kegiatan ini berupa jenis acara pertunjukan seni yang menampilkan berbagai keterampilan siswa-siswi SMO Katolik di bidang seni.
2.       Waktu dan Tempat Pelaksanaan
Waktu   :               9 Desember 2014  
Tempat :               Hall Basket SMP Katolik Santu Petrus
3.       Susunan Kepanitiaan
Pembina                               :               Agustin Flaviyana, S.Pd.
                                                             Siska Yenti, S.Pd.
Koordinator acara               :               Glenys
4.        Peseta Kegiatan
Peserta kegiatan seluruh siswa SMP Katolik Santu Petrus dan para dewan guru.
5.       Persiapan Kegiatan
§  Rapat pembentukan panitia dan pembagian tugas
§  Rapat laporan rencana kegiatan
§  Gladi bersih
6.       Pelaksanaan Kegiatan
1.         Pembukaan oleh Kepala SMP Katolik Santu Petrus dan dipandu oleh MC
2.       Doa Pembukaan
Doa pembukaan dibawakan oleh Winarko dari seksi kerohanian.
3.       Pertunjukan seni:

4.        Pengumuman Pemenang Lomba yang dilaksanankan beberapa hari sebelum kegiatan pentas seni.
5.       Doa Penutup
Dibawakan oleh Bu Katrina Bonden
6.       Penutup
Foto bersama panitia dan peserta pertunjukkan seni.
7.        Kendala dan Solusi
Kendala
Solusi



8.       Anggaran Dana
Konsumsi                             :               Rp. ………………………….
Dekorasi                              :               Rp.
Perlengkapan Acara           :               Rp. ………………………..

Total Biaya:             Rp. ……………………………

III.      PENUTUP
Demikian laporan kegiatan Pentas Seni SMP Katolik Santu Petrus. Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi perkembangan jenis-jenis kegiatan di sekolah dan dapat dijadikan sebagai bahan evaluasi untuk kegiatan berikutnya. Ayas kerja sama semua pihak, kami ucapkan terima kasih.

Disusun oleh: Agustin Flaviyana, S.Pd.

Belajar Menjadi MC (Master of Ceremony)/ Pembawa acara Disusun oleh: Agustin Flaviyana, S.Pd.

Belajar Menjadi MC (Master of Ceremony)/ Pembawa acara

Untuk menjadi pembawa acara yang baik perlu memperhatikan beberapa hal di bawah ini :
1.         Penampilan (Performance)
Dengan penampilan yang menarik, penonton atau pendengar tidak cepat merasa bosan
2.        Sikap
Sikap pembawa acara hendaknya mampu menjadi penghubung antara kepentingan penonton dan pelaku kegiatan yang ditampilkannya.
3.        Bahasa
Tanpa dibekali kepandaian dalam memerankan kepintaran berbahasa, seorang pembawa acara tidak akan berhasil mengantarkan sebuah acara yang baik, bahkan sering menimbulkan kejengkelan pemirsanya.
4.        Wawasan
Seorang pembawa acara dituntut memiliki wawasan yang kuat dan luas. pembawa acara yang tidak memiliki wawasan yang luas terkesan picik, ragu, bahkan terlihat bengong dan terbatas.

Contoh Susunan Acara
Susunan Acara Ulang Tahun Anak:
1.         Pembukaan:
yaitu susunan acara ulang tahun dibacakan oleh MC atau orang tua anak tersebut. Selain membacakan susunan acara, MC juga akan memandu semua kegiatan acara ini.
2.        Permainan
inilah yang paling seru dalam acara ulang tahun. Buatlah permainan yang dapat membuat anak-anak menjadi senang. Untuk permainan sudah saya beri contoh pada akhir artikel ini.
3.        Acara Inti:
Berdo’a, bernyanyi, tiup lilin dan potong kue. Sebelum menyanyikan lagu Selamat Ulang Uahun alangkah baiknya berdo’a terlebih dahulu serta persiapkan siapa yang memimpin do’a. Kemudian bersama-sama menyanyikan lagu Selamat Ulang Tahun, lagu Tiup Lilin (anak yang sedang berulang tahun meniup lilin). Kemudian dilanjutkan menyanyikan lagu Potong Kue dan anak yang berulang tahun dibantu orang tua memotong kue. Potongan kue yang pertama bisa diberikan untuk orang yang paling dicintai.
4.        Istirahat
Pada bagian ini para undangan diberi waktu beristirahat sambil menikmati kue ulang tahun dan juga makan makanan yang sudah disediakan.
5.        Penutup
Pada bagian ini boleh digunakan untuk momen foto-foto dan salam-salaman sekaligus pembagian souvenir atau bingkisan.

Susunan Acara Ulang Tahun Sekolah:                  
1.         Pembukaan
·         Doa pembukaan
·         Pembukaan oleh ketua panitia.
2.        Sambutan-sambutan
·         Sambutan dari kepala SMA …..
·         Sambutan dari ketua komite SMA ….
3.        Acara Inti:
Peniupan lilin ulang tahun dan pemotongan kue yang diwakilkan oleh Kepala sekolah. Kemuydian menyanyikan lagu Selamat Ulang Tahun bersama-sama.
4.        Menampilkan hiburan:
Biasanya hiburan sudah dipersiapkan oleh siswa-siswa yang mengisi acara tersebut. Menampilkan hiburan bisa dikelompokkan yaitu misal yang pertama mulai dari angkatan Kelas X kemudian kelas XI dan terakhir kelas XII.
5.        Doa penutup
Doa penutup dibawakan oleh seksi kerohanian.
6.        Penutup
·    Foto bersama
·    Penyerahan hadiah dari OSIS sebagai perwakilan seluruh siswa yang diserahkan kepada kepala sekolah sebagai perwakilan sekolah.




Susunan Acara Pentas Seni SMP Katolik Santu Petrus Pontianak
1.         Pembukaan
Pembukaan bisa berupa parade tarian atau nyanyian Mars sekolah yang dipandu oleh MC yang menyatakan bahwa kegiatan pentas seni akan dimulai. Kegiatan diawali juga dengan menyampaikan tema kegiatan.
Bisa dintandai dengan pelepasan balon, pemukulan gong, pengguntingan pita, dll yang dibuka oleh orang yang dianggap paling penting dalam pelaksanaan kegiatan tersebut. Miisalnya ketua yayasan, kepala sekolah, dll.
2.        Doa Pembukaan
3.        Kata sambutan
a.   Kepala Yayasan
b.   Kepala sekolah
c.   Ketua panitia
4.        Pertunjukan seni
Menampilkan beberapa pertunjukkan seni dari siswa-siswi. Pertunjukkan harus diuurutan dengan baik agar tidak monoton atau membosankan. Urutan pertunjukkan harus diberitahukan kepada klompok atau orang yang akan mempertunjukkan bakatnya dalam pentas seni.
5.        Acara tambahan (jika ada)
Misal doorprize, game atau pengumuman pemenang lomba jika ada perlombaan yang digelar sebelum kegiatan pentas seni)
6.        Doa penutup
7.        Penutup
Foto bersama dan sayonara (nyanyi bersama dan salam-salaman) sebagai wujuh kebahagiaan dan syukur atas berlangsungnya kegiatan.

Berikut ini contoh skenario MC Pertunjukkan Pentas Seni:
1.         Pembukaan:
“Selamat datang dalam Pentas Seni SMP Katolik Santu Petrus 2015. Acara pentas seni sekolah ini merupakan sebuah kegiatan yang menampilkan pertunjukkan bakat-bakat siswa di bidang seni. Kegiatan pentas seni ini merupakan wadah bagi para siswa yang ingin menampilkan kemahiran yang mereka peroleh dari ekskur seni dan bakat alami yang mereka miliki. Tujuan kegiatan ini untuk menggali dan mengembangkan bakat-bakat siswa-siswi dalam bidang seni.”
Berikut ini akan saya bacakan susunan acara pentas seni kita hari ini:
2.        Doa pembukaan
Selanjutnya kita buka kegiatan pentas seni ini dengan doa pembukaan yanga akan dibawakan oleh …………………………………… Kepada ………………………………………………….., kami persilahkan!
3.        Pertunjukkan seni dan acara tambahan
“Selamat pagi semuanya! Apakah kalian masih bersemangat? Nah, kita akan masuk ke acara inti kita yakni pertunjukkan seni dari teman-teman kita yang hebat-hebat. Pasti sudah tidak sabar ingin menyaksikan pertunjukkannya ya.
Baiklah, kita akan mulai pertunjukkan seni kita yang pertama. Sebuah pertunjukkan dari ………………………………………………………’
…..(pertunjukkan berlangsung)
‘Beri tepuk tangan yang meriah kepada ………………………………….. yang telah mempertunjukkan……………………………….
Selanjutnya kita tampilkan ………………………………………………. Yang akan dibawakan oleh…………………………………….
Wah, menarik ya teman-teman. Saya sungguh kagum menyaksikan bakat yang mereka tampilkan. Sungguh luar biasa.’
Dst.
“Pasti semuanya sudah pada bosan ya?Nah, selanjutlannya kita break sebentar dengan acara tambahan berupa game. Kita akan melakukan permainan…………………………..”
4.        Doa Penutup
“Nah, teman-teman demikian tadi pertunjukkan seni dari teman-teman kita yang sungguh luar biasa. Ternyata tem,an-teman kita banyak yang memiliki bakat luar biasa ya. Mari kita beri tepuk-tangan yang meriah kepada semua peserta yang telah menampilkan pertunjukkan seni dalam kegiatan pentas seni kita pada hari ini.”
“Marilah kita tutup kegiatan ini dengan doa penutup yang akan dibawakan oleh ……………………………….
Kepada ………………………………………………………………kami persilakan untuk menyampaikan doa penutup.”
5.        Penutup
“Kami persilakan kepada Ibu kepala sekolah, para dewan guru, dan para panitia pentas seni untuk berfoto bersama.”