Bacalah teks dskripsi berikut ini dengan saksama, kemudian kerjakan tugas-tugas di bawah ini sesuai dengan perintah!
Identifikasi
unsur-unsur kebahasaan teks deskripsi “Boneka Sigale-gale” berikut ini!
a.
Kata
yang dirujuk dan yang merujuk
b.
Konjungsi
c.
Kata
berimbuhan
Boneka Sigale-Gale
Sebuah
boneka berubah menjadi cerita yang sangat mistis. Dia hidup dalam benak
masyarakat di Pulau Samosir, Sumatera Utara. Boneka itu bisa menari-nari
sendiri dan juga menangis. Sigale-gale, begitu nama boneka itu disebut.
Masyarakat tak ada yang tak mengenal boneka ini. Ceritanya penuh teka-teki.
Kisahnya berlangsung lama, sejak sekitar 350 tahun yang silam.
Dahulu
kala, hiduplah seorang raja bernama Raja Rahat. Dia adalah seorang raja dari
salah satu kerajaan di Pulau Samosir yang dikelilingi Danau Toba di Sumatera
Utara kini. Raja Rahat memiliki seorang putra bernama Raja Manggale. Suatu
ketika, sang raja mengirim putranya untuk berperang. Namun, tak disangka Raja
Manggale meninggal di medan perang. Tragisnya lagi, mayatnya tak ditemukan.
Raja Rahat sedih kehilangan putra semata wayang yang akan mewarisinya
kerajaannya. Raja pun akhirnya jatuh sakit karena selalu menangisi kepergian
Raja Manggale.
Melihat
rajanya sakit, para tetua adat pun berusaha mengobati Raja Rahat agar sembuh
kembali. Namun, tak satu pun dukun yang bisa menyembuhkannya hingga kemudian
terbetiklah ide untuk menghidupkan kembali Raja Manggale. Dipanggillah seorang
dukun besar. Akan tetapi, usaha tersebut tak juga berhasil. Raja Manggale tetap
tidak bisa hidup kembali. Akhirnya, untuk mengobati kesedihan Raja Rahat,
dibuatkanlah boneka dari kayu yang menyerupai Raja Manggale. Kemudian digelar
pesta untuk merayakannya. Oleh sang dukun, roh Raja Manggale pun dipanggil
untuk masuk ke dalam raga boneka. Dengan kepercayaan sipele begu, boneka pun
dapat menari sendiri tanpa bantuan alat apa pun. Selama tujuh hari tujuh malam,
boneka tersebut bisa menari sendiri. Raja Rahat pun senang mendapatkan
pengganti Raja Manggale. Perlahan dia sembuh kembali. Sejak saat itulah, orang
Batak menyebut boneka tersebut dengan nama Sigale-gale.
Diolah
dari Adela Eka Putra Marza Featured, Jejak Thursday, April 5th, 2012
1.
Kata-kata
yang saling merujuk pada bacaanteks deskripsi di atas adalah....
a.
Sebuah
boneka berubah menjadi cerita yang
sangat mistis. Dia hidup dalam benak
masyarakat di Pulau Samosir, Sumatera Utara.
Kata
dia merujuk pada kata boneka. Jadi, boneka merupakan kata yang
dirujuk. Dia merupakan kata ganti
orang ketiga tunggal.
b.
Raja Rahat memiliki seorang putra bernama
Raja Manggale. Suatu ketika, sang raja mengirim putranya untuk berperang.
c.
Raja
Rahat pun senang mendapatkan pengganti Raja Manggale. Perlahan dia sembuh
kembali.
Kata
nya pada contoh (a) dan (b) merujuk
pada kata Raja Rahat. Jadi, Raja
Rahat merupakan kata yang dirujuk. Kata
nya merupakan klitika kata ganti nya.
Kilitika nya di atas sebagai
pengganti Raja Rahat.
2.
Konjungsi
yang digunakan dalam teks deskripsi di atas adalah......
a.
Boneka
itu bisa menari-nari sendiri dan juga
menangis. (konjungsi intrakalimat)
b.
Suatu
ketika, sang raja mengirim putranya untuk berperang. Namun, tak disangka Raja Manggale meninggal di medan perang. (konjungsi
antarkalimat)
c.
Raja
Rahat sedih kehilangan putra semata wayang yang akan mewarisinya kerajaannya.
Raja pun akhirnya jatuh sakit karena selalu menangisi kepergian Raja
Manggale. (konjungsi antarkalimat)
Penjelasan: Karena merupakan konjungsi intra
kalimat
Akhirnya
merupakan konjungsi antarkalimat.
d.
Melihat
rajanya sakit, para tetua adat pun berusaha mengobati Raja Rahat agar sembuh
kembali. Namun, tak satu pun dukun
yang bisa menyembuhkannya hingga kemudian terbetiklah ide untuk menghidupkan
kembali Raja Manggale. (konjungsi antarkalimat)
e.
Dipanggillah
seorang dukun besar. Akan tetapi,
usaha tersebut tak juga berhasil. (konjungsi antarkalimat)
f.
Raja
Manggale tetap tidak bisa hidup kembali. Akhirnya,
untuk mengobati kesedihan Raja Rahat, dibuatkanlah boneka dari kayu yang
menyerupai Raja Manggale. Kemudian digelar pesta untuk merayakannya. (konjungsi
antarkalimat)
g.
Oleh
sang dukun, roh Raja Manggale pun dipanggil untuk masuk ke dalam raga boneka. Dengan kepercayaan sipele begu, boneka
pun dapat menari sendiri tanpa bantuan alat apa pun. (konjungsi antarkalimat)
3.
Kata-kata
berimbuhan yang terdapat dalam teks disekripsi di atas diantaranya:
a.
Melihat rajanya sakit, para tetua adat
pun berusaha mengobati Raja Rahat agar sembuh
kembali. Namun, tak satu pun dukun yang bisa menyembuhkannya hingga kemudian terbetiklah ide untuk menghidupkan
kembali Raja Manggale.
b.
Dipanggillah seorang dukun besar. Akan tetapi, usaha tersebut tak juga berhasil.
c.
Raja
Manggale tetap tidak bisa hidup kembali. Akhirnya, untuk mengobati kesedihan
Raja Rahat, dibuatkanlah
boneka dari kayu yang menyerupai Raja
Manggale. Kemudian digelar pesta untuk merayakannya.