Kalimat Deskripsi
Pengertian Kalimat Deskripsi
- Kalimat deskripsi adalah kalimat yang berisi gambaran sifat-sifat benda yang dideskripsikan. Sifat-sifat itu, antara lain, berupa ukuran (besar-kecil, tinggi-rendah), warna (merah, kuning, biru), rasa (manis, pahit, getir, halus, kasar), atau sifat-sifat fisik yang lain.
- Kalimat deskripsi menggambarkan atau melukiskan sesuatu sehidup-hidupnya, seperti keaadaan alam, ruangan, dan keindahan wajah seseorang. Dengan kata lain, kalimat deskripsi adalah kalimat yang menggambarkan keadaan, bentuk, atau suasana tertentu, seperti benda, orang, tempat sesuai dengan objek yang sebenarnya.
- Kalimat deskripsi, pembaca seolah-olah melihat, mendengar, dan merasakan sendiri tentang hal yang disampaikan dalam suatu teks. Dengan kata lain, kalimat deskripsi merupakan kalimat yang melukiskan sesuatu, menyatakan apa yang diindra, melukiskan perasaan, dan perilaku jiwa dalam wujud kalimat.
Contoh:
Tugu Khatulistiwa atau Equator Monument berada di Jalan Khatulistiwa, Pontianak Utara, Provinsi Kalimantan Barat. Lokasinya berada sekitar 3 km dari pusat Kota Pontianak, ke arah kota Mempawah. Tugu ini menjadi salah satu ikon wisata Kota Pontianak dan selalu dikunjungi masyarakat, khususnya wisatawan yang datang ke Kota Pontianak. Bangunan tugu terdiri dari 4 buah tonggak kayu belian (kayu besi), masing-masing berdiameter 0,30 meter, dengan ketinggian tonggak bagian depan sebanyak dua buah setinggi 3,05 meter dan tonggak bagian belakang tempat lingkaran dan anak panah penunjuk arah setinggi 4,40 meter. Diameter lingkaran yang ditengahnya terdapat tulisan EVENAAR (bahasa Belanda yang berarti Equator) sepanjang 2,11 meter. Panjang penunjuk arah 2,15 meter. Tulisan plat di bawah anak panah tertera 109o 20' menunjukkan letak berdirinya tugu khatulistiwa pada garis Bujur Timur.
Tugu Khatulistiwa atau Equator Monument berada di Jalan Khatulistiwa, Pontianak Utara, Provinsi Kalimantan Barat. Lokasinya berada sekitar 3 km dari pusat Kota Pontianak, ke arah kota Mempawah. Tugu ini menjadi salah satu ikon wisata Kota Pontianak dan selalu dikunjungi masyarakat, khususnya wisatawan yang datang ke Kota Pontianak. Bangunan tugu terdiri dari 4 buah tonggak kayu belian (kayu besi), masing-masing berdiameter 0,30 meter, dengan ketinggian tonggak bagian depan sebanyak dua buah setinggi 3,05 meter dan tonggak bagian belakang tempat lingkaran dan anak panah penunjuk arah setinggi 4,40 meter. Diameter lingkaran yang ditengahnya terdapat tulisan EVENAAR (bahasa Belanda yang berarti Equator) sepanjang 2,11 meter. Panjang penunjuk arah 2,15 meter. Tulisan plat di bawah anak panah tertera 109o 20' menunjukkan letak berdirinya tugu khatulistiwa pada garis Bujur Timur.
Ciri-Ciri Kalimat Deskripsi
Ciri-ciri kalimat deskripsi adalah sebagai berikut.
a. Menggambarkan atau melukiskan sesuatu.
b. Penggambaran tersebut dilakukan sejelas-jelasnya dengan melibatkan kesan indra.
c. Membuat pembaca atau pendengar merasakan sendiri atau mengalami sendiri.
TEKS
DESKRIPSI
Tema:
Pengenalan Budaya Indonesia
MEMAHAMI
ISI TEKS DESKRIPSI
Bacalah teks deskripsi berikut
ini!
Tari Saman tercatat di UNESCO pada Daftar Representatif Budaya Takbenda Warisan Manusia. Penetapan
itu dilaksanakan pada Sidang ke-6 Komite Antar- Pemerintah untuk Pelindungan
Warisan Budaya Takbenda UNESCO di Bali,
pada 24 November 2011. Pada awalnya Tari Saman merupakan salah satu
media untuk menyampaikan pesan (dakwah) dan ditarikan oleh laki-laki. Tari
Saman mengandung pendidikan keagamaan,
sopan santun, kepahlawanan, kekompakan, dan kebersamaan.
Penari Saman berjumlah ganjil. Mereka menyanyikan syair lagu berbahasa Gayo bercampur dengan bahasa Arab saat menari. Nyanyian dalam Tari Saman dibagi dalam lima macam. Regnum adalah nyanyian berupa suara auman. Dering adalah suara auman yang dilakukan oleh semua penari. Redet adalah lagu singkat dengan suara pendek yang dinyanyikan oleh seorang penari pada bagian tengah tari. Sek adalah lagu yang dinyanyikan oleh seorang penari dengan suara panjang tinggi melengking, biasanya sebagai tanda perubahan gerak. Saur yaitu lagu yang diulang bersama oleh seluruh penari setelah dinyanyikan oleh penari solo. Selain nyanyian, gerakan penari Saman diiringi alat musik berupa gendang, suara teriakan penari, tepuk tangan penari, tepuk dada penari, dan tepuk paha penari. Gerak dalam tari itu disebut guncang, kirep, lingang, dan surang-saring (semua nama gerak ini adalah bahasa Gayo).
Penari Saman berjumlah ganjil. Mereka menyanyikan syair lagu berbahasa Gayo bercampur dengan bahasa Arab saat menari. Nyanyian dalam Tari Saman dibagi dalam lima macam. Regnum adalah nyanyian berupa suara auman. Dering adalah suara auman yang dilakukan oleh semua penari. Redet adalah lagu singkat dengan suara pendek yang dinyanyikan oleh seorang penari pada bagian tengah tari. Sek adalah lagu yang dinyanyikan oleh seorang penari dengan suara panjang tinggi melengking, biasanya sebagai tanda perubahan gerak. Saur yaitu lagu yang diulang bersama oleh seluruh penari setelah dinyanyikan oleh penari solo. Selain nyanyian, gerakan penari Saman diiringi alat musik berupa gendang, suara teriakan penari, tepuk tangan penari, tepuk dada penari, dan tepuk paha penari. Gerak dalam tari itu disebut guncang, kirep, lingang, dan surang-saring (semua nama gerak ini adalah bahasa Gayo).
Kostum atau busana khusus Tari Saman terbagi tiga bagian. Pada kepala dipakai bulang teleng dan sunting kepies. Bulang teleng, yaitu kain berdasar hitam berbentuk empat persegi panjang. Sunting kepies atau tajuk bunga digunakan di bagian kanan kepala. Pada badan dipakai baju kantong, celana, dan kain sarung. Baju kantong disebut juga baju kerawang yaitu baju bertangan pendek berwarna hitam disulam benang putih, hijau, dan merah. Pada tangan dipakai topong gelang dan sapu tangan. Penggunaan warna pada kostum penari sangat penting menurut tradisi karena warna mengandung nilai-nilai yang menunjukkan identitas, kekompakan, kebijakan, keperkasaan, keberanian, dan keharmonisan para pemakainya.
Diolah dari sumber Tari Saman (2010), karya
Ridhwan Abd. Salam, Tangerang: Wahana Bina Prestasi
1. Untuk
menguji pemahamanmu terhadap teks deskripsi “Tari Saman”, jawablah
pertanyaan-pertanyaan berikut ini!
2.
Apakah
nama kostum yang dipakai di kepala penari Saman?
3.
Kostum
Tari saman terbagi dalam berapa bagian?
4.
Apa
ciri gerak Tari Saman?
5.
Pada
mulanya Tari Saman ditarikan untu apa?
6.
Mengapa
penggunaan warna penting pada kostum penari Saman?
7.
Menurut
UNESCO, Tari Saman tercatat dalam daftar apa?
8.
Pada
paragraf berapa deskripsi umum dan deskripsi bagian dijelaskan?
9.
Pada
paragraf ke berapa gambaran perincian kostum Tari Saman?
10. Apa yang disampaikan penulis
pada paragraf terakhir?
Rujukan kata
Pembahasan:
1. Nama
kostum yang dipakai di kepala penari Saman disebut Bulang Teleng dan Sunting
Kepies.
2.
Kostum
Tari saman terbagi dalam tiga bagian.
3. Ciri
gerak Tari Saman adalah gerakan penari Saman diiringi alat musik berupa
gendang, suara teriakan penari, tepuk
tangan penari, tepuk dada penari, dan tepuk paha penari.
4.
Pada
mulanya Tari Saman ditarikan untuk menyampaikan pesan (dakwah)
5.
Penggunaan
warna penting pada kostum penari Saman karena mengandung nilai-nilai yang
menunjukkan identitas, kekompakan, kebijakan, keperkasaan, keberanian, dan
keharmonisan para pemakainya.
6.
Menurut
UNESCO, Tari Saman tercatat dalam Daftar Representatif Budaya Takbenda Warisan Manusia.
7.
Deskripsi
umum dijelaskan pada paragraf pertama dan deskripsi bagian dijelaskan pada
paragraf kedua dan ketiga.
8.
Gambaran
perincian kostum Tari Saman terdapat pada paragraf ketiga.
9.
Berikut
ini gambaran perincian kostum Tari Saman:
Kostum
atau busana khusus Tari Saman terbagi tiga bagian. Pada kepala dipakai bulang
teleng dan sunting kepies. Bulang teleng, yaitu kain berdasar hitam berbentuk
empat persegi panjang. Sunting kepies atau tajuk bunga digunakan di bagian
kanan kepala. Pada badan dipakai baju kantong, celana, dan kain sarung. Baju
kantong disebut juga baju kerawang yaitu baju bertangan pendek berwarna hitam
disulam benang putih, hijau, dan merah. Pada tangan dipakai topong gelang dan
sapu tangan.
10.
Pada
paragraf terakhir, penulis menggambarkan tentang bagian-bagian pada kostum
penari Tari Saman. (Agt)
STRUKTUR TEKS DESKRIPSI
Teks deskripsi
tersusun atas beberapa struktur yaitu:
1. Deskripsi umum
Pada bagan deskripsi
umum dijelaskan tentang definisi/identitas objek yang dideskrpsikan). Deskripsi umum dalam teks deskripsi "Tari Saman" terdapat pada paragraf ke-1.
2. Deskripsi bagian
Pada bagian
deskripsi bagian dijelaskan pengklasifikasian objek yang dideskripsikan.
Pengklasifikasian dijelaskan secara lebih rinci dengna memberikan
gambaran-gambaran yang jelas. Deskripsi bagian terdapat pada paragraf ke-2 dan ke-3.
UNSUR KEBAHASAAN
Unsur
kebahasaan yang dipelajari dalam
teks deskripsi ini yaitu:
-rujukan kata
-kata berimbuhan
-konjungsi
-kelompok kata (frasa)
-Kata baku dan tidak baku
-penggunaan huruf kapital dan tanda baca
Rujukan kata
Rujukan kata yaitu
satu kata merujuk pada kata lain yang memperlihatkan keterkaitan.
Rujukan kata
berhubungan dengan kata ganti (kata ganti orang, kepunyaan, dan penunjuk)
Rujukan kata yang
terdapat pada teks Tari Saman adalah:
1) Para
penari Saman
berjumlah ganjil. Mereka menyanyikan
syair lagu berbahasa Gayo bercampur dengan bahasa Arab saat menari.
Penjelasan:
·
Kata
mereka merujuk pada kata para penari saman.
·
Kata
para penari saman merupakan kata yang
dirujuk.
2) Pada awalnya Tari Saman merupakan salah satu media
untuk menyampaikan pesan (dakwah) dan ditarikan oleh laki-laki. Tarian ini mengandung pendidikan keagamaan, sopan
santun, kepahlawanan, kekompakan, dan kebersamaan.
Penjelasan:
Tarian
ini merujuk
pada kata tari saman. Jadi, kata tari
saman merupakan kata yang dirujuk.
Kata berimbuhan
·
Kata
berimbuhan adalah kata dasar yang mendapat awalan (prefiks), akhiran (sufiks),
dan sisipan (infiks).
·
Contoh:
1) Kata berimbuhan yang terdapat
pada kalimat (1) yaitu:
penari (tari),
berjumlah (jumlah), menyanyikan (nyanyi), berbahasa (bahasa), bercampur
(campur), menari (tari).
2) Kata berimbuhan yang terdapat
pada kalimat (2) yaitu:
merupakan
Kelompok kata (frasa)
Kelompok kata
(frasa) yang terdapat dalam teks deskripsi Tari Saman yaitu:
takbenda,
sapu tangan.
Kata
sambung/ kata hubung (Konjungsi)
a.
Kata hubung (konjungsi) adalah kata yang digunakan
sebagai penghubung antar kata, frasa, klausa, atau kalimat.
b.
Fungsi kata hubung (konjungsi), sebagai berikut:
1) Konjungsi yang berfungsi sebagai
penghubung satu kata dengan kata lainnya dalam satu kalimat.
2) Konjungsi yang berfungsi sebagai
penghubung satu kalimat dengan kalimat lainnya.
c.
Jenis Konjungsi
Berdasarkan
fungsinya, konjungsi dibagi menjadi dua:
1) Konjungsi Intrakalimat:
Konjungsi
intrakalimat yaitu konjungsi yang digunakan dalam satu kalimat.
Contoh: dan, juga (bermakna penambahan), atau (bermakna pilihan), tetapi (bermakna ), karena, sehingga (bermakna
sebab-akibat), lalu, kemudian
(bermakna kelanjutan).
Contoh konjungsi
intrakalimat yang terdapat dalah teks deskripsi Yari Saman yaitu:
Pada
awalnya Tari Saman merupakan salah satu media untuk menyampaikan pesan (dakwah)
dan ditarikan oleh laki-laki.
Kalimat di atas
menggunakan kata hubung (konjungsi) intra kalimat “dan” yang
bermakna penamabahan.
2) Konjungsi Antarkalimat
Konjungsi
antarkalimat yaitu konjungsi yang dugunakan untuk menghubungkan satu kalimat
dengan kalimat lainnya.
Contoh: meskipun demikian, dengan demikian, oleh
sebab itu, oleh karena itu, akhirnya, selanjutnya, lalu, kemudian.
Contoh penggunaan
konjungsi antar kalimat:
ü
Ki
Hajar Dewantara berasal dari keluarga keraton Jogjakarta. Akan tetapi, ia begitu dekat dengan rakyatnya.
ü
Novita
ingin mendapatkan beasiswa prestasi untuk melanjutkan ke perguruan tinggi. Oleh karena itu, ia selalu giat belajar.
Kata Baku dan Tidak Baku
Kata
baku adalah kata yang sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia.Sumber utama yang
telah ditentukan dalam pemakaian bahasa baku yaitu Kamus Besar Bahasa
Indonesia(KBBI). Kata baku umumnya digunakan dalam kalimat resmi( lisan dan
tertulis).
Kata Baku-Kata Tidak Baku
Aktif-Aktip
Aktivitas-Aktifitas
Apotek-Apotik
Analisis-Analisa
Cenderamata-Cinderamata
Definisi-Difinisi
Diesel-Disel-
Dipersilakan-Dipersilahkan-
Dipindahkan-Dipindah-
Ekspor-Eksport
Ekstrem-Ekstrim
Ekuivalen-Ekwivalen
Embus-Hembus
Esai-Esei
Aktif-Aktip
Aktivitas-Aktifitas
Apotek-Apotik
Analisis-Analisa
Cenderamata-Cinderamata
Definisi-Difinisi
Diesel-Disel-
Dipersilakan-Dipersilahkan-
Dipindahkan-Dipindah-
Ekspor-Eksport
Ekstrem-Ekstrim
Ekuivalen-Ekwivalen
Embus-Hembus
Esai-Esei
Februari-Pebruari
Fiologi - Phiologi
Film-Filem-
Fisik-Phisik
Foto-Photo-
Frekuensi-Frekwensi
Hafal-Hapal
Hakikat-Hakekat
Hierarki-Hirarki
Hipotesis-Hipotesa
Ijazah-Ijasah
Ikhlas-Ihlas
Imbau-Himbau
Ilmuwan-Ilmiawan
Impor-Import
Insaf-Insyaf
Jadwal-Jadual
Jenazah-Jenasah
Jenderal-Jendral-
Kaidah-Kaedah
Karier-Karir
genyampingkan-
Mengkritik-Mengeritik-
Mengubah-Mengobah/merubah
Menyukseskan-Mensukseskan-
Mesti-Musti
Metode-Metoda
Motif-Motip
Motivasi-Motifasi
Narasumber-narasumber
Nasihat-Nasehat
November-Nopember
Objek-obyek
Objektif-obyektif
Ons-On-
Peletakan-Perletakan-
Penasihat-Penasehat-
Persentase-Prosentase-
Rezeki-Rejeki
Risiko-Resiko-
Roboh-Rubuh
Subjek-Subyek-
Subjektif-Subyektip-
Survei-Survai-
Sutera-Sutra-
Syukur-Sukur-kata tidak baku
Tafsiran-Tapsiran-
Tarif-Tarip-
Tradisional-Tradisionil-
Trotoar-Trotoir-
Utang-Hutang
Varietas-Varitas-
Wasalam-Wasallam-
Wujud-Ujud-
Zaman-Jaman
Zona-Zone-
Fiologi - Phiologi
Film-Filem-
Fisik-Phisik
Foto-Photo-
Frekuensi-Frekwensi
Hafal-Hapal
Hakikat-Hakekat
Hierarki-Hirarki
Hipotesis-Hipotesa
Ijazah-Ijasah
Ikhlas-Ihlas
Imbau-Himbau
Ilmuwan-Ilmiawan
Impor-Import
Insaf-Insyaf
Jadwal-Jadual
Jenazah-Jenasah
Jenderal-Jendral-
Kaidah-Kaedah
Karier-Karir
genyampingkan-
Mengkritik-Mengeritik-
Mengubah-Mengobah/merubah
Menyukseskan-Mensukseskan-
Mesti-Musti
Metode-Metoda
Motif-Motip
Motivasi-Motifasi
Narasumber-narasumber
Nasihat-Nasehat
November-Nopember
Objek-obyek
Objektif-obyektif
Ons-On-
Peletakan-Perletakan-
Penasihat-Penasehat-
Persentase-Prosentase-
Rezeki-Rejeki
Risiko-Resiko-
Roboh-Rubuh
Subjek-Subyek-
Subjektif-Subyektip-
Survei-Survai-
Sutera-Sutra-
Syukur-Sukur-kata tidak baku
Tafsiran-Tapsiran-
Tarif-Tarip-
Tradisional-Tradisionil-
Trotoar-Trotoir-
Utang-Hutang
Varietas-Varitas-
Wasalam-Wasallam-
Wujud-Ujud-
Zaman-Jaman
Zona-Zone-
buy dirt for 200 dls pure
BalasHapusmakasih
BalasHapusmakasih
BalasHapusmakasih
BalasHapusMakasih atas infonya sangat bermanfaat bagi saya yg seorang pelajar SMP
BalasHapussangat bermanfaat terima kasih.
HapusKalau boleh tau, ini sumbernya dari mana ya? soalnya lagi nyari buku sumber juga, makasih sebelumnya.
BalasHapus